Amy dan Stephen Allwines merupakan pasangan suami yang taat agama, pintar dan dikenal memiliki hubungan yang sempurna karena mereka sama-sama orang yang bisa dipercaya serta memberikan keteladanan yang baik.Â
Mereka bertemu saat masih kuliah di Universitas Ambassador California. Mereka menikah dan tinggal dekat dengan rumah orang tuanya di Minesota.Â
Amy menjadi pelatih anjing dan Stephen spesialis dibidang IT serta bekerja di rumah. Selain bekerja, Stephen juga menjadi seorang pendeta. Sudah menikah 20 tahun, mereka masih belum memiliki keturunan dan memutuskan untuk mengadopsi anak. Keluarga mereka bahagia dan harmonis.
Tahun 2016, FBI melakukan penyelidikan terhadap website Besa Mafia yang terbilang dark web. FBI menghack situs tersebut dan melihat nama Amy Allwines masuk dalam salah satu daftar orang yang akan dihilangkan nyawanya. Loh kok bisa? Kan Amy baik dan enggak neko-neko ya bahkan mereka lurus-lurus saja hidupnya?
FBI segera mengunjungi orang-orang yang terdaftar dalam web Besa Mafia dan memperingatkan untuk hati-hati karena ada orang yang sedang mengincar nyawa Amy.Â
FBI mengecek siapa pemilik website Besa Mafia dan siapa yang memesan jasa pembunuh bayaran tersebut. Salah satu akunnya bernama Dog Day God yang memesan jasa Besa Mafia dan mencantumkan nama Amy dalam daftar sasaran target.
Amy dan Stephen mulai memperketat keamanan mulai dari memasang CCTV hingga pengawalan terhadap Amy. FBI menduga Dog Day God ini adalah orang terdekat Amy. Karena akun tersebut menguraikan secara detail aktivitas Amy.Â
Usut punya usut, setelah didalami lagi ternyata Dog Day God telah membayar jasa Besa Mafia sebesar US$ 12.000 bitcoin (5 miliar rupiah) untuk membunuh Amy.
Amy merasa sangat parno dengan kejadian ini. Tanggal 12 November 2016, pasangan suami istri ini memutuskan untuk menjalani kehidupan normal. Mereka ke gereja menjalani aktivitas sewajarnya setelah beberapa waktu Amy ketakutan tidak berani berbuat apa-apa diluar rumah. Saat pulang dari gereja, badan Amy malah lemas dan dibawa ke klinik kesehatan.