Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dibalik Kasus Grace Milane, Sisi Gelap Kencan Online

6 Februari 2022   19:05 Diperbarui: 28 Februari 2022   07:24 3067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : bbc.com

Perempuan ini bernama Grace Milane. Ia baru saja menyelesaikan kuliahnya di University of Lincon. Setelah lulus kuliah ia merayakan kelulusannya dengan melakukan backpacking solo trip ke berbagai tempat di dunia. 

Pada tanggal 20 November 2018, Grace berlibur di New Zealand dan akan menetap selama 2 minggu. Sampai disana, Grace mengekplorasi wilayah North Island dan 10 hari kemudian ia sampai di Oakland.

Pada tanggal 1 Desember 2018, Grace berencana ingin menemui seorang pria yang dikenal dari Dating App yang bernama Jesse Kimpson. Mereka janji bertemu di Victoria Street, tempat umum yang ramai. Dan saat itu mereka memutuskan untuk melakukan bar hooping atau jalan-jalan ke beberapa bar dalam waktu satu hari. 

Tujuan pertama mereka adalah Andy's Kitchen and Bar. Destinasi selanjutnya adalah Caf Mexico dan Bluestone. Pukul 21:30, mereka Kembali ke Citylife Hotel, tempat Grace menginap. Setelah itu, Grace menghilang tidak ada kabar.

Pada tanggal 5 Desember 2018, orang tuanya melaporkan ke apparat setempat. Investigasi dilakukan secara terus menerus. Hingga penelusuran dilakukan pada akun FB milik Grace, didalam akun Grace, ada pria yang meninggalkan komentar "Beautiful, Very Radiant" yaitu Jesse. 

Petugas investigasi langsung mengirimkan pesan kepada Jesse untuk diinterogasi. Dalam penyidikan tersebut, Jesse berbohong tidak tinggal di Citylife Hotel.

Merasa ada yang janggal, detektif pemeriksa mengikuti pergerakan Jesse ke Citylife Hotel. Saat itu, Jesse sedang bersiap menuju ke kantor polisi untuk memberikan keterangan secara resmi atas kasus hilangnya Grace. 

Saat Jesse turun dan meninggalkan Citylife Hotel, detektif pemeriksa Kembali ke Citylife Hotel untuk memeriksa melalui rekaman CCTV. Ternyata kebohongannya terungkap, sayangnya polisi belum memiliki bukti otentik atas hilanggnya Grace. Akhirnya polisi menyelidiki latar belakang Jesse.

Setelah dicari tahu, ternyata Jesse adalah korban perceraian pada usia 9 tahun. Ibunya tinggal di Australia dan Bapaknya menikah lagi. Usut punya usut, Jesse banyak melakukan pelanggaran hukum diantaranya adalah mengemudi dengan mengkonsumsi alkohol berkadar tinggi, mempunyai kelakuan buruk, Kekerasan terhadap pacarnya. Melihat latar belakang yang bermasalah ini, polisi semakin yakin bahwa Jesse adalah pelakunya.

Pada tanggal 8 Desember 2018, polisi menangkap Jesse dan memeriksa kamar hotelnya dengan luminol atau zat kimia yang biasanya digunakan untuk tim forensik mendeteksi bercak darah. Ternyata disebelah tempat tidur Jesse terbukti ada bercak darah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun