Estonia berada di Benua Eropa. Menurut literatur sejarah, negara ini dihuni sekitar 11.000 tahun lalu, suku pertama yang mendiami wilayah ini adalah Suku Esti atau sering disebut Estonians/orang-orang Estonia. Suku tersebut disebut pertama kali oleh seorang ilmuwan bernama Tacitus pada karyanya yang berjudul Germania pada tahun 98 Masehi. Sekitar abad ke-1, pembagian politik mulai dilakukan dengan dua pembagian wilayah yaitu Maakond (tanah) dan Kihelkond (provinsi). Dipimpin oleh seorang pejabat tinggi/raja/tetua. Pada abad ke-11, orang-orang Denmark dan Swedia berupaya untuk mengkristenisasi Estonians tapi tidak berhasil.
Negara ini pernah dijajah dan pada abad ke-13 Lembitu kepala Estonia Kuno menyatukan rakyat Estonia untuk menggagalkan upaya penaklukan Kembali oleh Bangsa Denmark dan German dalam perang salib. Pada tahun 1217 Lembitu terbunuh dalam perang Santo Matius. Pada tahun 1228 -- 1560 Estonia menjadi bagian Terra Mariana. Pada tahun 1561, Swedia mengambil alih Estonia Utara. Sementara didaerah selatan menjadi daerah otonom dibawah persemakmuuran Polandia.
Pada tahun 1629, seluruh daratan Estonia dibawah kekuasaan Swedia dalam naungan Raja Gustav II. Tak lama kemudian, tepatnya abad 17, Uni Sovyet menyerang Estonia dalam Perang Utara Raya. Estonia jatuh ke tangan Uni Sovyet dan menjadi salah provinsi milik Uni Sovyet.
Muncul Gerakan Estonian pada tahun 1900. Puncaknya pada tahun 1917 Estonia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 23 Februari 1918. Meski sudah merdeka, keadaan nasional di Estonia masih kurang stabil dan mengakibatkan Estonia masih dianeksisasi oleh Uni Sovyet dalam peristiwa pendudukan negara-negara Baltik. Tahun 1940, Estonia diambil alih oleh Uni Sovyet secara tidak sah dan berdiri Republik Sosial Sovyet Estonia. Hal ini berlangsung sampai dengan Uni Sovyet runtuh dan memerdekakan diri pada 20 Agustus 1991.
***
Estonia menganut system pemerintahan republik parlementer multi partai yang berada di Kawasan Baltik Eropa Utara dengan luas wilayah 45.226 Km2 berbatasan langsung Teluk Finlandia di Utara, Rusia di Timur, Latvia dan Teluk Riga di selatan Laut Baltik di Barat. Dipimpin presiden sebagai kepala negara dan perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Meski dikelola oleh 2 atau 3 partai, budaya politik disana cukup stabil. Kekuasaan legeslatif dikelola oleh  parlemen unikameral yang bernama Riigikogu terdiri darii 101 anggota untuk masa jabatan 4 tahun. Saat ini presiden yang menjabat adalah Kersti Kaljulaid dan perdana menterinya bernama Juri Ratas.
***
Jika ditanya negara mana yang paling baik penerapan teknologi digital? Pasti jawabannya Amerika atau Jepang. Jawaban yang paling tepat adalah Estonia. Dilansir dari Wired dalam artikel Online Bisnis "Online Biz is Booming in Estonia". Menurut laporan yang tayang tahun 2003 tersebut, Estonia sudah mengenal iBanking. Selain itu, Estonia membekali warganya dengan ID card berteknologi tinggi didalamnya sudah tercantum tanda tangan digital. ID tersebut dapat digunakan untuk membayar pajak, pemilu online/ivoting, transportasi e-ticket, sekolah iskul, perawatan Kesehatan e-health card, dan pelayanan publik pemerintah e-governance. Saat masyarakat dunia heboh dengan tantangan teknologi dan pengumpulan data, Estonia malah menawarkan blueprint tentang membangun masyarakatt digital. Tak heran jika masyarakat Estonia disebut E-State Estonia. Pada tahun 2014, pemerintahnya meluncurkan e-Residency yang memungkinkan penduduknya mendapat ID secara mudah dan melakukan bisnis secara daring. Banyak sekali start up yang tumbuh subur dinegara ini salah satunya adalah Skype. Mayoritas penduduk negara ini adalah perempuan. Dilansir dari tagar.id, 1,3 juta penduduknya, 200 ribu nya adalah laki, sisanya perempuan. Maka sejumlah instansi pemeriintah dan ilmuwan kebanyakan adalah perempuan. Perempuan adalah masyarakat ilmiah Estonia terdepan. Pada tahun 2006, lebih dari 60% ilmuwan di Estonia adalah perempuan.
Bagaimana? Tertarik pindah ke Estonia?