Beda daerah, beda kultur, beda pula perlakuannya. Jangankan manusia, hewan saja diperlakukan berbeda. Apa sih yang sama-sama kita tahu tentang angsa A.K.A Soang? Iya soang. Black Swan? Oh itu film yang disutradarai Darren Aronofsky ya? Atau Swan Life? Bukan juga ya. Ini memang benar hewan soang/angsa si monogami yang setia dengan pasangannya. Â Angsa merupakan jenis unggas dari genus Cygnus famili Anatidae. Spesies terbesar angsa yaitu angsa putih, angsa terompet dan angsa whoper dengan panjang 60 inch dan berat 50 pound. Umumnya hewan angsa tinggal di iklim tropis di belahan benua Asia, Amerika Tengah, bagian utara Amerika dan Afrika.
Di Amerika, tepatnya di Florida, para pecinta angsa menjual dan mengobral angsa-angsanya karena biaya perawatannya seharga mobil per tahun. Mengapa demikian? Populasi angsa di Kota Florida sangat banyak. Persebaran angsa di Amerika tidak merata dan hanya menetap pada satu wilayah yaitu di Danau Morton dan beberapa ada yang hidup liar di jalan raya dan ruang publik. Hal ini mengakibatkan kualitas hidup yang kurang seimbang dalam ekosistem kehidupan. Obral angsa ini dibandrol dengan harga 400 US$ atau setara dengan 5,9 juta per ekor. Sebelum membeli angsa-angsa tersebut, calon pemilik harus memiliki empang dan menjamin kualitas hidup angsa-angsa ini. Bagaimana tertarik untuk membeli angsa ini?
Di Gray Lodge Wildlife Area tepatnya di Butte County, California sepanjang Pasific Flyway sejumlah angsa salju atau Anser Caerulescens yang terdiri dari morf putih dan morf gelap (angsa biru) beterbangan hidup liar dan bebas di alam.
Sama halnya dengan Angsa Kanada (Branta Canadensis) yang hidup liar dialam kepala dan lehernya berwarna hitam serta bercak putih dimuka, tubuhnya berwarna kecoklatan abu-abu.
Enam tahun lalu, tepatnya tahun 2015, sekitar 2000 angsa ditemukan mati di area berlumpur. Mereka mati saat perjalanan migrasi dari area barat daya AS dan Meksiko menuju sarang mereka di utara perairan Alaska. Beberapa pakar dari badan Suaka Margasatwa/ Departmen of Fish and Game di Idaho memperkirakan angsa-angsa tersebut mati karena infeksi bakteri dan terserang penyakit kolera pada unggas.
Lain halnya dengan angsa dan pensiunan Tukang pos di Turkiye (dulunya Turki). Selama kurang lebih 37 tahun, pria yang hangat disapa Recep Mirzan bersahabat dengan angsa. Kejadian itu bermula saat Recep Mirzan menemukan angsa itu patah sayapnya di Edirne tahun 1984. Ia menolong angsa betina itu dan merawat bahkan bersahabat hingga sekarang. Angsa betina itu diberi nama Garip yang secara harfiah diterjemahkan sebagai bentuk lain dari kata aneh atau kurang beruntung.