Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dialektika Guru sebagai Pendidik, Profesi, Agen Perubahan Sosial dan Intellectual Transformative

25 November 2021   10:49 Diperbarui: 25 November 2021   11:02 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar : kitatulus.com

Tak jarang, orang tua juga terlibat dalam sistem pembelajaran seperti mengerjakan PR, mencari rumus-rumus yang terlupa di google. Asistensi teknologi pada akhirnya bukan menggantikan guru untuk mendidik. 

Meski sudah ada media seperti youtube, google dan lainnya, guru takkan tergantikan karena media tidak memiliki sisi humanis seperti guru. Nilai humanis berupa kasih dan ketulusan tidak akan pernah didapatkan dari media internet. 

2. Guru sebagai Profesi 

Profesi sangat berkaitan erat dengan pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah dengan mengandalkan suatu keahlian yang berimplikasi pada pendapatan dan  keuntungan secara ekonomis. Mengacu pada UU No.14 tahun 2005 guru dan dosen memiliki status tambahan sebagai profesi. 

Guru mendapatkan upah dan tunjangan profesi sehingga hal ini menambahkan guru secara kuantitas namun tidak seiring dengan kualitas. 

Meski sudah mendapatkan upah, tidak selayaknya sikap kita sewenang-wenang terhadap guru. Upah yang diterima guru sebagai bentuk kepantasan dan kewajaran. Kembali lagi, pada benang merah seorang guru sebagai orang yang mengajarkan kehidupan lebih luas dan mengubah manusia menjadi manusia. 

3. Guru sebagai Agen Perubahan Sosial 

Selain mendidik bidang pendidikan formal, guru menjadi agen perubahan sosial mulai dari tumbuh kembang anak disekolah dan  sosialisasi yang terjadi terhadap sesama teman. 

Segala aspek psikologis dan pembentukan konsep dirinya diperhatikan secara terperinci. Bagaimana aspek fenomonologis yang terjadi selama masa pertumbuhan ini diarahkan menjadi lebih baik lagi karena 1/3 waktu anak dihabiskan dilingkungan formal. Transmisi nilai sosial banyak terjadi bersama dengan teman sebaya dan interaksi dengan guru. 

4. Guru sebagai Intellectual Transformative 

Dialektika ini justru cara pandang masyarakat sebagai bentuk kurangnya kesadaran terhadap pendidikan. Guru berperan aktif mentransfer pengetahuan kedalam bentuk wujud nyata kehidupan siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun