Semenjak COVID-19 yang terjadi pada akhir tahun 2019, lini kehidupan mengalami perubahan utamanya sektoral ekonomi. Berbagai kebijakan dikeluarkan pemerintah guna memayungi banyak kepentingan dan mungkin ada pihak yang merasa dirugikan akibat kebijakan tersebut. Berbicara masalah kebijakan itu dibuat secara menyeluruh bukan untuk personal. Salah satu stakeholders yang merasa dirugikan dalam hal ini adalah pengusaha dan pekerjanya. Mulai dari istilah PSBB hingga PPKM yang berlevel-level terus bergeliat agar dapat menyeimbangkan ekonomi dan kesehatan masyarakat Indonesia. Kebijakan yang bergeliat pada masa itu adalah Work From Home (WFH). Survei dari BBC mengungkapkan bahwa mayoritas karyawan kantor tidak ingin kembali Work From Office (WFO) setelah pandemi berakhir. Dari 1.684 responden asal United Kingdom (UK), 70 persen di antaranya lebih memilih tetap work from home (WFH) secara penuh atau bekerja secara hybrid (WFH dan WFO). Bahkan pekerja menyatakan resign jika harus WFO secara penuh.
Menghadapi tantangan bekerja dimasa pandemi seperti ini, sebaiknya meningkatkan fleksibilitas. Pekerja harus bersikap dinamis menghadapi segala perubahan. Ketika bekerja WFH, maka kolaborasi tim sangat diperlukan guna menunjang keberlangsungan operasional perusahaan. Komponen kolaborasi tim adalah koordinasi, kepemimpinan, komunikasi, kreativitas, kesadaran pengambilan resiko yang cukup tinggi untuk saat ini. Pemimpin harus mampu mewujudkan nilai-nilai dan model kerja serta memperlakukan alat digital sebagai persinggahan sementara bukan kantor. Pemimpin membuat sebuah sistem yang dapat diakses seluruh pekerja guna memudahkan koordinasi antar tim. Meski bekerja di rumah, pemimpin memberikan ruang kepada bawahan untuk mengurangi ketidaknyamanan. Maka dalam hal ini, pemimpin harus mampu memisahkan kepentingan pekerjaan dan urusan kehidupan di rumah bagi para pekerja. Supaya jelas dan terarah meski WFH, pemimpin harus menjelaskan dan menetapkan tujuan dan target yang ingin dicapai dalam setiap plotting pekerjaan. Jangan sampai hybrid working malah menimbulkan dampak negatif terhadap psikologis pekerja. Memang bekerja secara tim dengan kolaborasi harus dalam satu wadah yang sama baik di kantor atau dunia digital, tetapi tidak menutup kemungkinan kepemimpinan dan komunikasi yang baik justru menciptakan budaya kerja yang baik pula. Kolaborasi tim sangat penting dalam hegemoni hybrid working. Sebuah studi microsoft menemukan sebuah jaringan antar tim yang menyusut. Tim yang terisolasi dari tim lain akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan inovasi di perusahaan.
Fenomena lain yang terjadi adalah mentalitas antar tim. Tim A vs Tim B yang saling kompetitif bersaing. Sikap negatif akan terbentuk dimana tim yang dominan lebih didengar dan dipedulikan adalah yang lebih dekat dengan atasan. Apalagi jika perusahaan sudah memberlakukan kebijakan masalah hak dan upah yang dianggap kurang menguntungkan bagi salah satu pihak. Hal ini dapat memicu sentimen yang tidak terhindarkan. Muncul pertentangan antara tim dan kompetisi yang kurang sehat.
Tantangan perusahaan menjadi digital, memungkinkan peluang membangun hubungan antar tim hilang. Tenaga kerja hibrida harus menjadwalkan segala pekerjaan dan interaksi kepada tim yang lain. Informasi yang diberikan berupa kapan mode bekerja dan tidak bekerja. Pada tahun 2020, sebanyak 20% pekerja microsoft menangis bukan karena tidak memiliki teman atau pekerjaan yang kurang efisien. Meskipun anggota tim dapat bekerja bersama secara efisien meskipun mereka bukan teman, penting bagi anggota tim Anda untuk merasa didukung. Sembari pemimpin hibrida belajar menghadapi tantangan ini, tenaga kerja hibrida dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki dengan keahlian dan ketrampilan lainnya. Bekerja tim bukan menjadi one man show, tapi bagaimana tenaga kerja hibrida mampu memberikan hasil input dan output terbaik ditengah pandemi seperti ini.
Jakarta Selatan, 12 November 2021
Salam,
Sri Patmi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H