Dari sini maskapai dapat menghemat ongkos cetak tiket. Tahu sendiri kan, waktu itu tiket pesawat dicetak setebal buku notes.
Efisiensi lainnya adalah soal ground time. Kalau Maskapai reguler biasanya membutuhkan Ground time satu jam untuk membersihkan pesawat dan lain-lain, maka Low Cost Carrier cukup tiga puluh menit, untuk selanjutnya terbang lagi. Bagi Low Cost Carrier, terbang sesering mungkin adalah cara mendulang uang.Â
Begitu juga soal Snack atau makanan kecil, pada Low Costs Carrier ditiadakan.
Cara menghemat selanjutnya adalah, bahwa awak kabin bertanggung jawab pada kebersihan kabin pesawat. Sehingga Maskapai terbebas dari biaya cleaning service.
Dahulu, Air Asia (Pelopor Low Cost Carrier di Asia), bahkan hanya menggunakan satu jenis pesawat, yaitu Boeing 737-300.Â
Kenapa?
Untuk menghemat upah teknisi. Karena teknisi pesawat biasanya hanya ahli pada satu jenis pesawat. Dengan begitu pengeluaran untuk membayar teknisi bisa ditekan seminim mungkin.
Cara yang nggak kalah cerdik adalah menyewa landasan pacu yang lebih pendek, sehingga biaya sewa landasan pacu juga tidak sebesar penerbangan reguler.Â
Bagaimana soal keamanan?
Pemerintah tetap menetapkan aturan keselamatan yang berlaku sesuai dengan standart keamanan penerbangan dunia. Untuk masalah satu ini tanpa kompromi. Safety comes first.Â
Itulah penjelasan kenapa Low Cost Carrier bisa murah.