[caption id="attachment_350865" align="alignleft" width="300" caption="Pabrik pembuatan pakan ternak berbahan dasar lokal di Kelurahan Pengawu Kecamatan Tatanga Kota Palu, Sulawesi Tengah. (Foto : Pataruddin)"][/caption]
PALU – Tingginya kebutuhan akan pakan ternak di Sulawesi Tengah menyebabkan harga ternak unggas ikut naik. Hal itu disebabkan pakan ternak yang digunakan masih impor. Padahal, Sulawesi Tengah memiliki potensi bahan baku dasar pakan yang bisa dikembangkan sendiri.
Peneliti Universitas Tadulako Dr Hafsah berkerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sulawesi Tengah menyebutkan permasalahan yang dihadapi pemanfaatan inovasi teknologi dalam pemenuhan pakan ternak unggas berbasis bahan baku lokal skala home industry belum diadopsi oleh peternak unggas di Sulawesi Tengah sehingga ketergantungan akan pakan ternak impor masih tinggi.
Sehingga menurut Hafsah, penelitian yang dilakukan berupa kajian aplikasi pengolahan pakan lokal ternak unggas diharapkan bisa memberdayakan masyarakat peternak melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam inovasi pengolahan bahan pakan lokal menjadi pakan siap pakai dengan kualitas bersaing serta mendorong terwujudnya kemandirian dalam pemenuhan pakan ternak di Sulawesi Tengah.
“Dengan menggunakan formula pakan antara pakan komersil dengan pakan berbahan dasar lokal terdapat perbandingan harga. Misalnya untuk pakan ternak starter pakan lokal dihargai Rp7.085 dan pakan grower sebesar Rp6.560 perkilogram. Sedangkan harga pakan komersil dan impor di pasaran Rp9.000 perkilogram,” kata Hafsah.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sulawesi Tengah Hidayat meminta kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait untuk bisa bersama-sama memberikan partisipasi baik dalam bentuk pendampingan maupun anggaran.
“Kita berharap anggaran dari masing-masing instansi terkait yang kelak mendapatkan peranan agar bisa bersama-sama mengembangkan hasil kajian ini,” ujar Hidayat.
Usai meluncurkan pakan ternak lokal percontohan, wagub membagi-bagikan pakan ternak lokal yang diproduksi kelompok pemuda di Kelurahan Pengawu.
Percontohan pembuatan pakan ternak berbahan dasar lokal akan dikembangkan ke kecamatan Palu Barat dan Timur pada tahun 2015 mendatang. (Patar)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H