Mohon tunggu...
Junaedy Patading
Junaedy Patading Mohon Tunggu... Swasta -

Menulis untuk mengabadikan...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Yang Tersisa dari Kekalahan Chelsea atas PSG

13 Maret 2015   13:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Chelsea sudah tersungkur dari ajang Liga Champions Eropa setelah kalah agregat gol tandang dari PSG. Sejatinya hasil di dua laga tak menghasilkan pemenang. Di Paris kedudukan sama kuat 1-1, sementara di London hasil akhir adalah 2-2.

Sekadar menumpahkan unek-unek, saya cukup terganggu dengan aturan UEFA yang menurut hitungan logika sangat merugikan tim yang melakoni laga home belakangan. Seperti halnya yang menimpa Chelsea atas kekalahannya dari PSG Kamis lalu.

Jujur saja, walaupun tidak senang dengan Mourinho, saya menyukai Chelsea khusus untuk Liga Inggris, sama halnya dengan kesukaan saya dengan Parma dan Juventus di Liga Italia. Sebaliknya saya tidak ada masalah dengan PSG, apalagi di sana bercokol beberapa pemain favorit saya semisal Cavani dan David Luiz. Saya sendiri adalah penggemar Barcelona baik di La Liga maupun di Liga Champions Eropa.

Kembali ke topik semula, soal aturan agresivitas gol tandang yang membuat Chelsea terjungkal. Menurut saya, ada yang tidak adil dari aturan ini.

Berangkat dari fakta, pada kedua laga baik di Paris maupun London, semua berakhir dengan skor 1-1 di waktu normal. Sementara kekalahan Chelsea justru ditentukan di masa tambahan waktu 2x15 menit, yang sebenarnya juga tak menghasilkan pemenang karena kedua tim juga masing-masing mencetak 1 gol. Itu artinya di masa extra time tersebut Chelsea memang dituntut untuk menang, sementara PSG hanya cukup bermain imbang.

Aturan ini akan adil untuk kedua tim seandainya di laga pertama di Paris, yang berakhir seri juga dilanjutkan ke babak 2x15 menit. Akan sama adilnya jika laga di Stamford Bridge tak ada tambahan waktu dan langsung ke babak adu pinalti. Pastinya ini bukan kasus pertama, dan saya tetap berkesimpulan jika aturan ini sangat menguntungkan tim yang melakoni laga home pertama, dan sebaliknya merugikan tim yang menjalani laga home kedua.

Lain halnya kalau sebelumnya diadakan drawing untuk menentukan siapa yang tuan rumah duluan. Pernah dengar kalau itu tergantung siapa yang diunggulkan dialah tim yang menjalani laga home kedua. Tapi bukankah itu tetap merugikan tim yang berstatus unggulan? Mudah-mudahan ada yang bisa memberi pencerahan. Salam bingung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun