Diera globalisasi ini, kita sudah tidak asing dengan istilah gadget. Bila dilihat dari definisinya, gadget dapat diartikan sebagai perangkat atau alat elektronik yang memiliki fungsi tertentu. Bahkan, saat ini gadget menawarkan fitur yang beraneka ragam. Banyak orang tua yang bangga melihat anaknya melek teknologi dan mempunyai gadget canggih. Anakpun bangga memiliki gadget yang lebih canggih dari teman-temannya.
Gadget diera globalisasi sangat gampang dijumpai, karena hampir semua masyarakat memilikinya. Pasalnya gadget tidak hanya beredar dikalangan remaja dan dewasa atau lansia, tetapi juga beredar di kalangan anak-anak, bahkan gadget bukan barang asing bagi anak balita yang seharusnya belum layak menggunakan gadget. Hal ini karena diberlakukannya pasar bebas dunia pada tahun 2008. Gadget juga tersedia dengan berbagai harga yang dapat dijangkau dengan orang yang berpenghasilan pas-pasan.
Melihat anak kecil sibuk dengan gadget tampaknya sudah menjadi pemandangan umum. Anak-anak tidak lagi menghabiskan waktunya dengan bermain di halaman rumah tetapi, menghabiskan waktunya untuk bermain gadget.Â
Semua hal yang berbau teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia, karena dapat saling mengirim kabar dan mengetahui informasi dari berbagai negara. Dibalik manfaat gadget diera globalisasi ini, gadget membuat semua kalangan masyarakat kecanduan, mulai dari batita hingga lansia.Â
Menurut dokter spesialis anak, dr Rismarini SpA, usia rentan sang anak lambat dalam tumbuh kembangnya yakni usia 0-18 tahun. Karena kesibukannya dengan gadget pulalah yang membuat sosialisasi nyata anak menjadi berkurang.
Seharusnya penggunaan gadget pada anak harus dikurangi dan diawasi oleh orang tua karena akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan sosialisasi anak.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H