Mohon tunggu...
Pasya RamadhaniArika
Pasya RamadhaniArika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D3 keperawatan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh perkenalkan nama saya Pasya Ramadhani Arika Putri saya berasal dari prodi D3 keperawatan fakultas keperawatan dan kebidanan saya berdomisili di Surabaya dan hobi saya memasak dan mendengarkan musik saat ini saya berkuliah di Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Mengikuti Tes Simama Poltekkes Kemenkes surabaya

22 Oktober 2024   14:13 Diperbarui: 22 Oktober 2024   14:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman Mengikuti Tes SIMAMA Poltekkes Kemenkes Surabaya yang Gagal 

Setiap impian pasti diiringi dengan usaha dan harapan. Ketika lulus SMA saya memutuskan untuk mengikuti tes SIMAMA di Poltekkes Surabaya, saya merasa bersemangat dan senang bisa mengikuti tes di Poltekkes Surabaya. 

Sebelum tes simama dimulai saya mengikuti Les khusus ujian simama agar berharap bisa diterima di prodi keperawatan sutopo, yang selalu menjadi cita-cita saya pada waktu pemilihan prodi saya memilih 3 prodi yaitu D4 keperawatan,D3 keperawatan Sutomo dan D3 gizi. Namun,saat hasil tes diumumkan, harapan saya hancur. Saya gagal tidak lolos ujian simama.

Kekecewaan itu menyentuh hati, tapi saya tidak mau menyerah. Saya mulai merencanakan langkah selanjutnya. Kali ini, saya memilih untuk mengikuti tes mandiri di Poltekkes Surabaya. 

Dengan memilih prodi yang berbeda dari tes simama yang kemarin gagal, saya memilih 3 prodi yaitu D3 keperawatan Sutopo,D3 D3 gizi dan yang terakhir D3 kebidanan bangkalan kenapa saya yang prodi terakhir memilih di daerah Bangkalan? Karena menurut mama saya Bangkalan lumayan cukup dekat oleh karena itu saya mengikuti keinginan pilihan mama saya. 

Saya berusaha lebih giat lagi dan berkat kerja keras serta dukungan dari orang tua, saya akhirnya diterima di prodi pilihan ketiga saya yaitu D3 Kebidanan Bangkalan. Kegembiraan menghampiri saya, namun kebahagiaan itu segera ternodai oleh ketidaksetujuan orang tua.

Ketika ada pengumuman lolos pada saat itu saya sedang ada acara kondangan di temann nya papa, setelah acara itu selesai Orang tua saya ingin survei kampus saya yang berada di Bangkalan. 

saya merasa ragu karena kampus tersebut berada di Bangkalan, yang cukup jauh dari rumah. Mereka khawatir tentang keselamatan saya jika berkuliah disana dan jarak yang memisahkan kami. 

Setelah banyak berdiskusi dengan keluarga saya memahami kekhawatiran mereka. Saya ingin menghormati pendapat orang tua, meskipun hati ini masih menginginkan untuk kuliah di kampus yang saya inginkan.

Akhirnya, orang tua saya memutuskan agar saya kuliah di Surabaya saja agar bisa pulang terus ke rumah, saat itu saya mencari info di internet bahwa di Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya memiliki prodi keperawatan.

akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya. Meskipun tidak sesuai dengan rencana awal, saya berusaha menerima dan menjalani keputusan ini dengan lapang dada. Di universitas baru ini, saya menemukan lingkungan yang mendukung dan peluang untuk belajar dengan baik.

Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya komunikasi dan saling pengertian dalam keluarga. Saya menyadari bahwa pilihan orang tua juga merupakan bentuk cinta dan perhatian. 

Kini, saya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik di Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya dan meraih impian saya di bidang kesehatan. Kegagalan dan perubahan arah bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan bagian dari proses untuk menemukan jalan 

yang tepat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun