Mohon tunggu...
Dr.hilman Puradiredja
Dr.hilman Puradiredja Mohon Tunggu... -

Mengkuti perkembangan Indonesia,mencintai Indonesia.Senang mempelajari seluruh Agama.Humanis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Presiden Assad tega demi kekuasaan membunuh bangsanya sendiri.

25 November 2011   10:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ultimatum dari Liga Arab untuk Presiden Suriah Baschar al-assad jumat hari ini akan berahir. Kalau hari ini Assad tidak menyetujui pengiriman satu misi pengamat internasional ke Suriah makapara pemimpin Liga Arab selain mengeluarkan Suriahdari keanggotaan Liga Arab juga akan melakukan sanksi yang berat,yaitu menyetop penerbangan ke Suriah,penghentikan transaksi keuangan dan perdagangan serta pembekuan aset pemerintah Suriah.

Selain itu akan mengajukan langkah hukuman melalui PBB.

Karena penindasan keras terhadap oposisi yang berdemonstrasi, pimpinan Suriah di dunia internasional semakin terisolasi . Uni Eropa dan Amerika Serikat , Kanada telah memperlakukan sanksi-sanksi ekonomi.Turki telahmengancam Presiden Assad, mengajukan agar Assad turun jabatan .

Sementara ini diberitakan Reuter bahwa korban para Demonstran yang mati sudah mencapai lebih dari 3500 orang.

Mungkinkah seorang pemimpin sampai tega bisa membunuh ribuan bangsanya sendiri.

Jalan yang baik adalah yang dilakukan oleh Presiden Jemen Ali Abdullah Saleh , yaitu turun jabatan dan memberikan kebebasan kepada rakyat untuk memilh pimpinan pemerintah di Jemen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun