Mohon tunggu...
Bias Asa
Bias Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya adalah seorang yang punya kegemaran mencurahkan isi kepala juga isi hati dalam tulisan

Kehilangan deskripsi tentangku sendiri, yang ku tau "manusia harus berjalan dititian takdir" dan aku juga manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Lelahku

12 Desember 2020   09:35 Diperbarui: 12 Desember 2020   09:40 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Duhai raga
Terlelap lah sejenak saja
Aku tau lelahmu
Aku tau, hampir-hampir hilang kuasamu menopang hati yang penuh sayatan luka itu

Jenuh
Jenuh yang menyelubungi hati itu engkaulah saksinya
Tapi iya.. Tak ada pilihan meski sekadar untuk menjauh dari bilik-bilik luka

Terlelap lah raga
Beri waktu bagimu sejenak saja
Aku tau letihmu
Tak perlu kau bahasakan pada semburat rindu itu
Semua akan menyerah pada masanya
Atau akan berhenti dengan sendiri

Duhai raga
Penopang hati
Terlelap lah sejenak saja

Kepahiang, 11 Desember 2020
21.24
Bias Asa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun