Mohon tunggu...
Bias Asa
Bias Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya adalah seorang yang punya kegemaran mencurahkan isi kepala juga isi hati dalam tulisan

Kehilangan deskripsi tentangku sendiri, yang ku tau "manusia harus berjalan dititian takdir" dan aku juga manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bapak, Andai Kau Tak Pergi

29 Januari 2019   00:23 Diperbarui: 29 Januari 2019   00:34 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Aku hampir lena.... 

Dengan melepas semua lelahku 

dipangkuan malam
Ketika tiba-tiba wajahmu hadir....

Bapak, dadaku penuh sesak

Rasanya nyeri sekali

Semua tentangmu hadir kembali
Caramu membelai wajahku saat ku terbaring dalam sakitku...
Caramu menguatkanku dalam terpurukku

Tiba-tiba wajahmu hadir...
Wajah teduh yang telah terpejam dengan tenang


Kakimu yang kupeluk erat diiringi sirine ambulan itu
Aku masih merasakanya.....

Saat tangan ini untuk pertama dan terakhir menyeka ragamu...
Aku masih merasakanya
Dalam dingin guyuran air itu
Aku merasakan tubuh hangatmu yang kerap memeluk untuk sekedar nyatakan,
Aku tak lemah

Bapak
Ditengah malam pekat ini,
Aku tak mampu lena lagi
Dan hanya sisakan bening disudut mataku
Iya, dadaku bagai tak ingin melegakan nafas yang ku nafaskan

Ah.....
Aku tau, kau bahagia disana
Dikelilingi wewangian surga
Tanpa perlu kau rasa lagi
Kehidupan yang penuh duri ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun