Mohon tunggu...
pasti.golput
pasti.golput Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ratna Sarumpaet, Preettttt Dah!

8 Maret 2016   23:17 Diperbarui: 8 Maret 2016   23:26 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tidak mengenal Ratna Sarumpaet? Preeett dah, semua orang yang suka (paling tidak sedikit) akan politik pasti akan mengenalnya. Tetapi kalau orang-orang muda pastilah lebih mengenal anak perempuannya-Atiqah Hasiholan, jelas karena lebih cantik, muda dan lebih terjaga atitutenya. 

Malam ini saya menonton ILC di TV yang lagi-lagi (agh males memberikan attribute padanya toh iklannya saja gue perhatiin selama durasi acaranya hampir tak ada, ck ck ck-tapi kok masih bisa idup yah?) sang ibu kembali berulah dengan komentar pedasnya. Dia menyerang dan bahkan mendiskreditkan Ahok sebagai sosok kandidat yang hampir diyakininya 99% terlibat dalam kasus RS Sumber Waras, karena dia menyatakan memiliki bukti-bukti keterlibatan AHOK. 

Selain mendiskreditkan Ahok sebagai tersangka kasus RS Sumber Waras, si ibu ini juga menyerang Partai Nasdem karena bisa-bisanya mendukung kandidat yang tersandung dalam kasus korupsi padahal dia menyatakan selama ini Partai Nasdem selalu berkoar-koar sebagai partai anti korupsi. Tidak cukup disitu, si ibu juga bertanya, hello kaum muda yang mendukung Ahok, pakai donk akal dan nurani anda, kok bisanya mendukung Ahok yang sudah jelas-jelas terkait kasus korupsi RS Sumber Waras?

Sebagai salah satu kaum muda yang kebetulan mendukung Ahok. Saya malah bertanya kembali pada ibu, hello ibu, kemana aja selama ini, tadi malam Bendungan Katulampa siaga 1 karena tingginya debit air hampir sama dengan ketinggian debit air 6 tahun lalu, toh Kampung Pulo tidak banjir, hanya terkena sedikit genangan air akibat luberan air yang memang cukup tinggi, namun telah berhasil dibendung? Yang gagal paham Ahok, kami, atau lu? Hello ibu yang baik dan bijaksana, yang memberikat atribut tersangka kasus korupsi itu harusnya KPK, Polisi juga bisa siy, Kejaksaan juga bisa, 

namun lu ga punya wewenang memberikan attribut si anu tersangka atau si bego harusnya tersangka meskipun ente punya dokumen atau bukti-bukti setebal tingginya monumen Monas. Jadi sebelum berkoar-koar di media entah itu media apapun, coba belajar dululah. Malu sama anak-anak yang menonton acara dimana anda hadir, anak saya aja sampai bertanya, bapak, bapak, ibu ini kok teriak-teriak kaya kesurupan siy? Gue: Preeettt dah, itu bukan kesurupan nak, itu tabiat, jangan ditiru yak............Anak gue: kesurupan? kok dikasi masuk TV Pak? Gue: Wong tivinya juga kesurupan, kita aja yang bego masih menontonnya......wk wk wk. Anak: berarti bapak juga oon donk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun