Mohon tunggu...
Ahmad Bukhori
Ahmad Bukhori Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

tetap semangat dan pantang menyerah. selalu lakukan yang terbaik semaksimal mungkin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Senam Otak, Seimbangkan Kinerja Otak

8 November 2014   03:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:21 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum saya membahasnya lebih jauh, saya akan membahas kemampuan masing belahan otak terlebih dahulu. Jadi seperti kita ketahui bersama otak kita terdiri dari dua belahan yaitu kiri dan kanan.  Otak kiri kita berkaitan dengan fungsi akademik yang terdiri atas kemampuan berbicara, mengolah tata bahasa, baca tulis, daya ingat, (nama, waktu, dan peristiwa), logika, angka, analisis, dan lain-lain, sedangkan otak kanan sebagai tempat untuk mengembangkan hal-hal yang bersifat artistik, kreativitas, perasaan, emosi, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, khayalan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, serta pengembangan kepribadian.

Pada umumnya orang yang menggunakan tangan kanan, sebenarnya ia mengaktifkan fungsi belahan otak kiri, yang akan dibarengi oleh aktifitas tubuh bagian kanan atau yang berorientasi pada bagian kanan. Ketika belahan otak kanan berfungsi (berhubungan denngan gambar atau tugas-tugas yang berhubungan dengan ruang), maka akan dibarengi oleh aktivitas tubuh bagian kiri hal tersebut memberikan gambaran adanya koneksi atau hubungan antara belahan otak kiri dengan tubuh bagian kanan,  dan belahan otak kanan dengan tubuh bagian kiri.

Sebagaian besar ahli mengatakan bahwa otak kiri sebagai pengendali IQ (Intelegence quotient), sedangkan otak kanan memegang peranan penting bagi perkembangan EQ (Emotional Quotient) seseorang. Meskipun demikian sebagian besar masyarakat terutama pendidikan dan pembelajaran kita dinegeri ini masih mengacu dan menekankan pada perkembangan otak kiri semata. Terjadinya hal itu dikarenakan kecerdasan manusia didasarkan pada asumsi bahwa anak yang mampu menjawab soal dengan benarlah yang dinilailah sebagian orang yang pintar. Kondisi tersebut merupakan anggapan yang salah karena orang yang pandai dalam bidang seni, yang terkait kreativitas, yang mengendalikan fungsi otak kanan, juga termasuk orang yang pintar.

Agar otak berfungsi secara optimal, serta kedua belahan otak sama-sama berfungsi, maka perlu dibiasakan utuk menggerakan kedua bagian tubuh anda. misalnya, biasanya kita selalu menulis dengan tangan kanan, dan sama sekali tidak memberikan latihan kepada tangn kiri untuk beraktifitas. Cobalah untuk sekali-kali memberikan aktifitas kepada tangan kiri anda misalnya untuk menulis atau semacamnya.

Memang akan sulit mungkin jika kita sudah terbiasa menulis dengan tangan kanan saja dan memcoba untuk menulis dengan tangan kiri atau sebaliknya bagi yang kidal. Menggerakan seluruh anggota tubuh, baik pada bagian kanan maupun kiri, akan terasa mudah apabila dilakukan dalam kontek berolahraga. Senam, misalnya dapat merangsang seluruh bagian tubuh untuk bergerak, dan hal ini sangat naik bagi otak karena merangsang fungsi kedua belahan otak, yakni otak kiri dan kanan. Senam otak ini sangat simpel dilakukan kapan saja atau dimana saja sekehendak hati.

Saya sendiri sering melakukannya saat di kuliah atau saat belajar dirumah misalnya, karena saya merasakan setelah melakukan senam ini, saya menjadi lebih bisa berkonsentrasi dan tentunya bisa menghilangkan ngantuk akibat kebosenan atau akibat nada suara dosen yang bikin ngantuk. Bahkan sekarang teman-teman saya juga sering melakukan senam sepeti saya. Bahkan dosen saya pun terkadang disela-sela  materinya mengajak kita untuk santai sejenak untuk senam otak atau brain gym, dan terkadang saya disuruh maju kedepan untuk memimpin senam otak. Banyak juga yang bilang jika orang yang seimbang antara otak kiri dan kanan maka IQ nya akan tinggi, namun hal ini belum saya buktikan jadi belum bisa dipastikan, dan saya juga masih terus berusaha melakukan dan mencari gerakan-gerakan baru.

Gerakan senam otak  ini sangat mudah dan juga sangat banyak modifikasi atau variasi gerakan senam otak ini, namun tetap fungsi dan manfaatnya sama, sangat besar.  Contoh-contoh gerakannya seperti ini misalnya.

1.) tangan menggenggam jempol mengacung keatas seperti kode OK tangan yang satunya juga menggenggam dan jari kelingking mengacung kebawah. Gerakkan ke kedua tangan berlawanan keatas dan kebawah bergantian , saat gerakan kebawah yang mengacung kebawah adalah jari kelingking, saat gerakan keatas yang mengacung keatas adalah jari jempol, lakukan berlawanan kedua tangan, dan lakukan secara kontinyu.

14153639311934642154
14153639311934642154

Gambar 1.                                                   Gambar 2.

ket. lakukan gerakan bergantian pada kedua tangan seperti gambar 1 dan 2.

2.)Tangan kanan membentuk pistol dan tangan kiri membentuk dua atau kode peace, arahkan tangan kanan yang membentuk pistol ke tangan kiri yang membentuk dua atau kode peace, lakukan sebaliknya yaitu tangan kiri membentuk pistol dan tangan kanan membentuk dua atau kode peace. Lakukan secara kontinyu.

14153643361015826571
14153643361015826571
1415365174897845985
1415365174897845985
Gambar 1.                                                         Gambar 2.

Ket. Lakukan gerakan bergantian antara kedua tangan.

3.)Kedua tangan mengepal dedepan dada seperti saat kita akan melakukan senam, namun kali ini putar tangan kanan kearah depan dan tangan kiri kearah belakang bersamaan didepan dada, dan jangan lupa arah harus berlawanan dan memutarnya harus bersamaan.

14153656931719895150
14153656931719895150

Contoh gerakan-gerakan diatas adalah beberapa gerakan yang sering saya lakukan untuk mengusir penat atau bosen dan juga ngantuk saat diruang kuliah mengingat gerakannya yang simpel maka tidak akan mengganggu teman lain atau tidak mungkin sampai membuat kegaduhan, dan ternyata saya merasakan cukup efektif untuk menghilangkan ngantuk, penat,  kebosenan dan menambah konsentrasi kita.. Disamping itu manfaatnya terhadap keseimbangan otak kita juga besar dan tidak ada salahnya jika anda mencoba. Dan menambahkan bagi anda yang sudah mempunyai anak kecil tidak ada salahnya anda memberikan latihan ini juga namun bukan dengan gerakan karena masih anak-anak jadi anda cukup memberikan mainan kepada anak anda misalnya puzzel, robot, boneka atau bola misalnya. Untuk menambah variasi gerakan tidak ada salahnya jika anda mencari atau browsing di internet mengenai contoh-contoh gerakan senam otak ataupun anda bisa memodifikasi sendiri gerakannya.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun