Mohon tunggu...
Paskalis Nathanael Radityatama
Paskalis Nathanael Radityatama Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Seorang yang sangat menyukai otomotif dan tentang mobil

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Jumlah Kendaraan Bermotor di Bandung Hampir Menyamai Jumlah Penduduk Kota Bandung

14 April 2023   07:55 Diperbarui: 14 April 2023   08:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan ini bermula dari sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairul Rijal. Ia mengatakan bahwa jumlah kendaraan yang ada di Kota Bandung sudah mencapai sekitar 2,2 juta unit dan jumlah ini hampir menyamai jumlah penduduk yang ada di Kota Bandung yakni sebanyak 2,4 juta jiwa, alhasil mengakibatkan kemacetan yang ada di Kota Bandung tidak terhindarkan. 

Pakar Transportasi ITB Sony Sulaksono menuturkan bahwa salah satu faktor kemacetan adalah jumlah kendaraan yang sudah tidak bisa ditampung lagi oleh kapasitas jalan yang ada, Ia juga menggambarkan bahwa setidaknya 1 warga Bandung memiliki 1 mobil sehingga yang terjadi adalah jalanan akan padat karena hampir seluruh warganya memiliki kendaraan pribadi, dan juga ini diperparah dengan jumlah jalannya yang tidak bertambah sehingga membuat media kendaraan pribadi tersebut semakin sesak dan padat sehingga menjadi kemacetan.

Adapun satu pernyataan yang mengatakan apakah sebaiknya kebijakan ganjil genap yang ada di Jakarta juga diterapkan di Bandung? Jawabannya adalah sebenarnya penggunaan ganjil genap ini justru tidak efektif dalam mengatasi kemacetan yang ada karena kebiasaan warga Jakarta yang memanfaatkan ganjil genap ini untuk mencari jalan-jalan alternatif yang tidak terdapat ganjil genap, sementara untuk Bandung tidak memiliki rute-rute alternatif seperti Jakarta karena jalan-jalan alternatif yang ada di Bandung didominasi oleh jalan-jalan kecil sehingga nantinya akan terjadi kemacetan juga dan ini juga menjadi salah satu faktor mengapa tidak ada penambahan jalan, karena jalanan yang ada didominasi oleh jalan-jalan kecil. 

Kondisi ini juga diperparah karena jumlah kendaraan terus bertambah setiap tahun sedangkan ruas jalan tidak naik signifikan. Akibatnya adalah masyarakat Bandung tidak memiliki banyak opsi jalan alternatif layaknya seperti Kota Jakarta.

Lalu setelah melihat segala faktor-faktor yang membuat banyaknya jumlah kendaraan bermotor di Kota Bandung, lantas apa solusi terbaik yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah ini? Salah satu solusi yang bisa dipakai adalah dengan memperbaiki sistem kendaraan umum seperti contohnya bis dan juga bisa memperbaiki halte-halte yang sudah tersebar di Bandung agar transportasi umum ini bisa digunakan dengan efisien dan juga efektif agar nantinya bisa menarik minat masyarakat untuk beralih dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi menggunakan kendaraan umum. 

Selain itu juga hal yang bisa dilakukan adalah dengan memperbaiki dan memelihara fasilitas umum seperti contoh trotoar, karena Bandung juga merupakan kota yang sebenarnya memiliki potensi untuk bisa membangun trotoar yang baik sehingga bisa membuat masyarakat beralih untuk bisa menggunakan opsi berjalan kaki.

Hal ini juga didukung dengan misalnya banyaknya lapangan terbuka hijau dan juga udara yang sejuk di Kota Bandung sehingga bisa membuat pejalan kaki bisa merasa nyaman ketika menggunakan opsi berjalan kaki. Selain itu ada baiknya juga jika jalanan di Kota Bandung difasilitasi jalur khusus untuk jalur sepeda agar bisa menarik minat banyak orang untuk menggunakan sarana sepeda ketimbang menggunakan kendaraan bermotor sehingga bisa menekan jumlah pengguna mobil di jalanan, hal ini juga bisa didukung dengan dibangunnya fasilitas seperti rental sepeda agar semakin memudahkan orang ketika beraktivitas dengan menggunakan sepeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun