Mohon tunggu...
Paskalis Hans
Paskalis Hans Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dampak Negatif Sistem Pendidikan Indonesia

14 September 2015   17:30 Diperbarui: 4 April 2017   18:14 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Negara yang maju adalah Negara yang memiliki sistem pendidikan yang baik. Sebagaimana yang kita ketahui sistem pendidikan yang baik tentunya akan menghasilkan lulusan yang terbaik pula.

            Tapi tahukah anda Negara mana yang memiliki sitem pendidikan terbaik dan terberat? Menurut survey sistem pendidikan di Finlandia adalah sistem pendidikan terbaik didunia. Sedangkan Indonesia adalah Negara dengan sistem pendidikan terberat didunia.

Bagaimana tidak Indonesia menjadikan Negara dengan sistem pendidikan terberat, pelajar Indonesia harus melewati ujian harian, ujian mid semester, ujian semester, ujian sekolah, ujian kompetensi dan tentunya ujian nasional. Dampak negatif sistem pendidikan Indonesia.

Ujian, ujian, ujian dan ujian, sebagaimana yang kita ketahui semua di Indonesia ditentukan oleh nilai nilai dari ujian. Efeknya, pelajar hanya peduli dengan bagaimana caranya mendapat nilai yang baik tanpa menghiraukan prosesnya. Padahal hal terpenting dalam menimba ilmu adalah prosesnya. Jadi jangan heran jika para pelajar menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai bagus. Di Finlandia dan Negara Negara maju lainnya justru mereka mengurangi diadakannya ujian.Belum lagi di Indonesia Memiliki Standar KKM, yang membuat pelajar semakin terobsesi dengan nilai. “Tidak KKM Remedial!” begitu lah yang biasa guru guru katakan, dan anak murid hanya bisa menjawab dalam hatinya “aduh padahal nilai gua cuma kurang 0,2 pelit banget si nih guru” sudah tidak peduli ilmu apa yang didapat yang KKM ku gapai. Ditambah lagi indonesia prosedur KTSP yang dimana menjadi patokan atau standar pendidikan untuk seluruh Indonesia, hal ini dinilai sangat tidak benar, karena setiap daerah harusnya memiliki standar masing masing. Selain itu, guru guru harus menggunakan buku berdasarkan KTSP, guru tidak dibebaskan memilih buku yang digunakan untuk belajar padahal hanya guru yang tau kebutuhan dan kemampuan siswa. Bicara soal guru, di negara negara yang sistem pendidikannya lancar memiliki guru minimal berpendidikan S2 sedangkan indonesia hanya S1, hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kelangsungan pendidikan negara itu sendiri.

Sebenarnya masih banyak lagi dampak dampak dari beratnya sistem pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu, saya berharap sistem pendidikan di Indonesia dapat diperbaiki agar menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu mengangkat derajat indonesia dimata dunia. Ayo Indonesia !

            Semoga bermanfaatJJJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun