Mohon tunggu...
Paskalia Ditha Ratnasari
Paskalia Ditha Ratnasari Mohon Tunggu... -

I'm just an ordinary girl who is simple and I'm just an ordinary person who ever made a mistake in my life :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Walaupun Dimulai Terlambat, tetapi Jemaat Tetap Khidmat dalam Persembahyangan menyambut Nyepi

23 Maret 2011   08:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:31 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

YOGYAKARTA - Umat beragama Hindu se-Jawa Tengah dan Yogyakarta berbondong-bondong datang ke Candi Prambanan untuk berdoa menjelang hari raya Nyepi. Upacara Tawur Kesanga yang digelar di pelataran Candi Prambanan, Kalasan, Yogyakarta untuk menyambut hari raya Nyepi ini dimeriahkan oleh 5 buah ogoh-ogoh yang melambangkan sikap angkara murka manusia.

Walaupun banyak jemaat yang mengeluh karena persembahyangan dimulai terlambat dan keterlambatan mencapai satu jam, yang seharusnya dimulai pukul 12.00 WIB menjadi dimulai pukul 13.00 WIB, tetapi para jemaat tetap berdoa dengan khidmat. Selain karena terlambatnya persembahyangan, ditambah lagi cuaca dan udara yang panas yang membuat para jemaat mengeluh.

Di Candi Prambanan terdapat pula berbagai media yang meliput kegiatan persembahyangan tersebut, seperti SCTV, Metro TV, Jogja TV,dan RRI.

Sebelum dimulainya sembahyang pada hari Jumat (4/3/11) siang tersebut, terdapat beberapa proses yang harus dilalui, yaitu mendengarkan pidato para pemimpin umat, Pedande yang merupakan pemimpin umat Hindu menyiapkan sesaji, adanya tarian untuk menghaturkan sesaji, setelah itu melihat aksi ogoh-ogoh yang merupakan boneka replika yang dibuat besar yang merupakan boneka khas yang setiap persembahyangan pada hari raya besar seperti Nyepi pasti ada dan tidak mungkin terlewatkan. Setelah melewati proses-proses tersebut, baru dapat dimulailah sembahyang.

"Setiap sembahyangan di dalam agama Hindu, diucapkan mantra yang berbeda-beda. Pada hari besar Nyepi ini, salah satu mantra yang diucapkan adalah trisandya," papar Wawan salah seorang jemaat Hindu yang ikut beribadah di tempat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun