YOGYAKARTA – Rabu Abu merupakan hari yang bersejarah bagi umat Katolik di seluruh dunia karena hari rabu abu merupakan permulaan Masa Prapaskah, yaitu masa pertobatan, pemeriksaan batin dan berpantang guna mempersiapkan diri untuk Kebangkitan Kristus dan Penebusan dosa bagi umat Katolik.
Pada hari Rabu (9/3/11) Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru mengadakan perayaan ekaristi sebanyak lima kali, yaitu pada pukul 05.00 WIB, 06.05 WIB, 12.00 WIB, 16.30 WIB, dan 18.30 WIB. Umat Katolik sangat khidmat dalam misa Rabu Abu tersebut. Hal ini terlihat dari cara umat Katolik sembahyang serta dengan serius dan tidak mengobrol dengan orang disampingnya atau memainkan alat komunikasi (handphone, pager, dan sebagainya) mendengarkan dan memperhatikan khotbah Imam atau sering disebut Pastor yang merupakan pemimpin umat Katolik.
Umat Katolik mempercayai makna abu yang telah diterima adalah menyesali dosa dan melakukan silih bagi dosa-dosa, mengarahkan hati kepada Kristus, yang sengsara, wafat dan bangkit demi keselamatan manusia. Memperbaharui janji-janji yang diucapkan dalam pembaptisan, yaitu ketika manusia mati atas hidup yang lama dan bangkit kembali dalam hidup baru bersama Kristus. Dan terakhir, menyadari bahwa kerajaan dunia ini segera berlalu, manusia perlu berjuang untuk hidup dalam kerajaan Allah sekarang ini serta merindukan kepenuhannya di surga kelak. Manusia patut mempersilakan Roh Kudus untuk menggerakkan karya dan amal belas kasihan terhadap sesama, kepada mereka yang berkekurangan, menjadi bagian dari silih, tobat, dan pembaharuan hidup.
Peringatan perayaan hari Rabu Abu ini, ditandai dengan Imam yang memberkati abu dan mengusapkannya pada dahi umat dengan membuat tanda salib sambil berkata, “Bertobatlah dan Percayalah pada Injil.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H