Gemericik hujan seindah alunan melodiÂ
yang mengiringi sang mentari kembali ke peraduannya.
Bagaikan dua sejoli yang enggan berjauhan
Bahkan engkau mendahului si jago berkokok, menyapa bumi dengan penuh cinta.Â
Setiap insanpun enggan beranjak dari tidurnya,
seolah tak sanggup menepis dinginnya pagi yang menusuk hingga menembus sum -sum.
Dimanakah sang mentari yang dulu selalu tersenyum di kala fajar menyapa?
Mungkinkah sang surya pagi juga kedinginan di balik bukit?
Oh......matahariku....
Aku merindukanmu, aku rindu kehangatanmu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!