Visi merupakan gambaran yang sangat jelas tentang masa depan yang ingin dicapai seseorang seseorang atau institusi. Visi biasanya dibuat dalam suatu kalimat singkat yang kurang dari satu paragraf. Visi dapat memiliki fungsi untuk menentukan langkah ke depan, menginspirasi anggota, memotivasi anggota agar memberikan kontribusi yang maksimal (https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-visi-misi/). Salah satu contoh visi perusahaan yaitu Walt Disney adalah  “ menjadi salah satu produsen dan penyedia hiburan dan informasi terkemuka di dunia" . Jika melihat visi tersebut untuk diadopsi ke dalam visi sekolah mungkin bisa berbunyi " Menjadi salah satu sekolah yang menghasilkan peserta didik yang kreatif dan inovatif ".Â
Pendidikan dalam filosofinya menurut Ki Hajar Pendidikan adalah menuntun anak untuk mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya menurut kodratnya dalam kehidupannya secara pribadi maupun bermasyarakat. Berangkat dari filosofi pendidikan tersebut maka visi dari sekolah haruslah mengacu pada kodrat yang dimiliki peserta didik di sekolah tersebut. Dalam penyusunan visi harus melihat banyak sisi sehingga sesuai dengan kekuatan-kekuatan positif yang ada pada peserta didik, Guru dan lingkungan sekitar yang mempengaruhi keseharian komunitas sekolah. Â Maka penting bagi sekolah untuk mengumpulkan data melalui angket minat dan bakat peserta didiknya, melakukan assesmen untuk menguatkan minat dan bakat tersebut, mengumpulkan data faktor-faktor eksternal positif yang mempengaruhi kebiasaan peserta didik.Â
Untuk mendukung pembuatan visi sekolah yang baik dan cocok untuk peserta didik, maka diperlukan kecerdasan dari guru dan pemimpin sekolah. Guru harus memaksimalkan cara berpikirnya sehingga mampu menganalisis kebutuhan peserta didik di sekolah. Guru perlu belajar cara kerja otak, agar bisa memaksimalkan segala potensi yang ada pada dirinya terlebih dahulu sebelum membantu orang lain di sekitarnya terkhusus peserta didik dan rekan kerja di sekolah. Jika guru sudah mampu memaksimalkan cara berpikirnya maka diharapkan seorang guru memiliki nilai yang cukup sebagai guru yang mampu memobilisasi perubahan ke arah yang lebih baik terutama di sekolah. Guru diharapkan memiliki nilai-nilai yang hebat meliputi : Berpihak pada anak, Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Kreatif dan Inovatif. Â Tentu seorang guru sudah pernah melewati masa-masa sekolah, sehingga dari pengalamannya sebagai peserta didik di masa lampau bisa dijadikan pengalaman berharga untuk mengambil keputusan yang tepat, berpihak pada anak sehingga anak selalu dimenangkan dalam setiap permasalahan yang dihadapi peserta didik.Â
Guru yang memiliki nilai baik akan berbanding lurus dengan perannya di sekolah. Jika guru sudah memiliki nilai-nilai berpihak pada anak, mandiri, reflektif, kolaboratif, kreatif dan inovatif maka bisa dipastikan dianya akan memiliki peran yang sangat besar di sekolah. Guru tersebut pasti mempu  memimpin peningkatkan kemampuan peserta didik dan kemampuan rekan sejawat, mampu memimpin peningkatkan pengembangan sekolah dan memimpin pengembangan manajemen sekolah.Â
Guru yang sudah memiliki nilai mumpuni dan menempatkan dirinya dengan peran yang besar di sekolah sudah pasti akan berkolaborasi dengan pemimpin sekolah dan pemangku kepentingan yang lain dalam menyusun visi yang hebat berpihak pada anak dengan tolok ukur kekuatan positif yang ada di sekolah. Guru diharapkan menjadi pribadi yang menginisiasi perubahan atau memprakarsa perubahan. Ketika ada potensi baik yang dimiliki peserta didik dan didukung oleh potensi guru, sarana dan prasarana sekolah, maka guru harus menjadi garda terdepan untuk membuat prakarsa perubahan. Salah satu prakarsa perbubahan dapat dibuat melalui tahapan BAGJA
BAGJA adalah akronim dari tahapan membuat prakarsa perubahan. B mewakili Buat pertanyaan utama, A mewakili Ambil pelajaran, G mewakili Gali mimpi, J mewakili Jabarkan rencana dan A mewakili Atur eksekusi. BAGJA sendiri diambil dari bahasa sunda yang memiliki makna bahagia lahir batin. Maka dalam hal ini diharapkan guru yang hebat, pemimpin yang hebat dan semua pemangku kepentingan yang hebat di sekolah mampu memprakarsa perubahan demi tercapainya visi sekolah yang berpihak pada pada peserta didik. Sehingga jika kelas visi sekolah sudah tercapai maka semua peserta didik, guru, pemimpin sekolah dan semua pemangku kepentingan akan berbahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H