Mohon tunggu...
Santo Oi
Santo Oi Mohon Tunggu... profesional -

Aku adalah kopi , pahit atau manis terserah caramu meracik, dan terserah kau tempatkan aku dimana selayak anganmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Buat si Mbok

10 Februari 2014   17:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mbok.........
ini aku mbok, anakmu yang pemalu itu, mbok ingetkan mbok biasa memanggil aku si pemalu, mbok maaf ya mungkin beberapa tahun kedepan aku nggak bisa pulang, tapi mbok sehat-sehat kan, begitu juga aku sekeluarga, oh ya mbok... aku dan istriku hidup bahagia, aku masih ngontrak mbok tapi aku cukup senang karena istriku mau menerima keadaanku.
Mbok.........
sekarang aku bekerja di sebuah kantor sebagai pelayan, gajiku hanya cukup buat makan saja, makanya aku nggak bisa kirim oleh-oleh buat mbok, nggak apa-apa kan mbok, oh ya mbok beberapa tahun belakangan ini keadaanku semakin sulit saja setelah ada krisis moneter di negara kita, gajiku sudah tidak cukup lagi aku hanya mampu beli makan untuk aku dan keluarga, bahkan aku masih menunggak pembayaran kontrakan.
Mbok......
Rupanya aku masih beruntung, istriku mau membantu aku mencari uang, tapi mbok jangan cerita-cerita ya.. istriku sekarang bekerja sebagai pelacur, walaupun pelacur istriku pelacur yang baik, dia tidak pernah mencuri dari tamu-tamunya, bahkan seringkali istriku memberikan diskon kepada mahasiswa-mahasiswa yang menjadi tamunya atau kepada pegawai yang sedang tanggung bulan istriku memberikan diskon sampai setengah harga.
Mbok......
Sekarang hatiku sedang berbahagia, istriku sedang hamil mungkin tidak lama lagi dia akan melahirkan, nanti kalau mbok balas surat ini sekalian tuliskan nama yang bagus buat anakku ya mbok, aku juga tahu mbok bingung dengan keadaanku, tapi sudahlah jangan terlalu dipikirkan meski aku juga tidak yakin kalau dia anakku sendiri, yang aku tahu dia lahir di negeri ini tak perduli dia anak siapa, walau anak seorang pelacur sekalipun, yang pasti anak itu akan lahir sebagai generasi baru yang mungkin akan membawa perubahan pada negeri ini.....
Mbok..........
Udah dulu ya, doakan saja supaya anak yang lahir dari istriku nanti menjadi anak yang baik dan bijaksana.
salam anakmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun