Mohon tunggu...
Pasha AzkiaRamadhan
Pasha AzkiaRamadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Save The Earth

FPIK UNPAD 2019

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Save The Earth Save The Ocean

31 Oktober 2019   07:08 Diperbarui: 31 Oktober 2019   07:17 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Scuba Diving adalah penggunaan alat pernapasan bebas untuk berada di bawah air dalam waktu lama untuk penyelaman rekreasi dan penyelaman professional. Kata SCUBA merupakan sebuah akronim untuk "Self Contained Underwater Breathing Apparatus", tetapi telah diterima sebagai ata yang menunjuk ke peralatan scuba.

Ayah saya merupakan dive instructor, oleh karena itu saya pun bisa mencoba scuba diving di usia yang cukup dini yaitu saat saya berumur 7 tahun. Saat saya berumur 7 tahun saya mengikuti tes Junior Open Water PADI. Dan tesnya itu terdiri dari teori dan praktek. Dan bisa dibilang tesnya lumayan susah, tapi pada akhirnya saya lulus dan mendapatkan sertifikat Junior Open Water saya.

Saya pertama kali mencoba Diving di pulau Seribu, Karimunjawa saat sedang melakukan praktek tes Junior Open Water. Dan saat saya turun ke bawah air saya takjub akan pemandangan baru itu, yaitu dunia di bawah air. Dan tesnya pun saya jalani sambil menikmati pemandangan itu. Dan semenjak hari itu pun Diving menjadi hobi saya.

Beberapa saat kemudian saya diajak liburan oleh ayah saya ke Bali. Karena sudah beberapa kali kesana saya agak kurang tertarik untuk ikut, tapi ayah saya mengajak saya untuk Diving disana. Setelah saya mendengar kata Diving saya pun langsung tertarik dan langsung bilang "ikut yah". Saya pun akhirnya ikut dan sampai di pulau Menjangan.

Itu pun pertama kali saya mengunjungi pulau itu. Disana saya sudah disiapkan resort oleh temen ayah saya. Resort itu sangat bagus, tapi saya kurang tertarik saat disana karena tujuan saya ikut itu untuk Diving, dan saya sudah sangat tidak sabar untuk Diving. Akhirnya saya pun Diving disana dengan ayah saya. Dan untuk kedua kalinya saya sangat takjub terhadap dunia di bawah air itu. Sampai saya pun terlalu asik dan turun terlalu dalam. Disana yang membuat saya sangat takjub yaitu terumbu karangnya yang bagus.

Beberapa tahun kemudian saya berlibur ke Kepulauan Derawan yang berada di Kabupaten berau, Kalimantan Timur. Perjalanan ke sana bisa dibilang lama. Dan saat saya sampai disana saya melihat sesuatu yang mebuat saya patah hati. Saya melihat seekor penyu yang hidungnya tersumbat sedotan. Setelah saya melihat itu saya merasa prihatin, saya pun bertanya ke ayah saya kalau itu boleh di bantuin ngga?

Ayah saya pun langsung mengajak saya turun dan membantu penyu itu. Dan dari kejadian itu saya sadar bahwa banyak biota laut yang terluka karena manusia, salah satunya yaitu karena sampah yang kita buang sembarangan. Dan semenjak itu pun saya selalu menegur orang yang buang sampah sembarangan.

Setelah kejadian itu saya pun banyak berpikir tentang sampah yang mecemari bumi kita sendiri. Menurut saya kita sangat diharuskan untuk menjaga kesehatan bumi kita sendiri. Dan cara yang paling gampang yaitu dengan tidak membuang sampah secara sembarangan. Namun saya sendiri belum bisa melakukan itu, karena kadang kadang saya masih suka mebuang sampah secara sembarangan tanpa tidak sadar. Bisa dibilang itu sudah menjadi kebiasaan, dan bukan saya doang yang melakukan itu tapi mungkin beberapa orang juga.

Bahkan setiap saya jalan kemana pun pasti ada beberapa orang yang membuang sampah secara sembarangan. Jadi alangkah baiknya jika kita merubah kebiasaan itu, untuk menjaga kesehatan bumi kita sendiri. Karena setelah beberapa kali lagi saya diving atau Snorkeling tidak hanya 1 atau 2 sampah yang saya temui. Dan banyak sekali cara yang bisa kita gunakan untuk mengurangi sampah, salah satunya yaitu dengan menggunakan botol tumbler yang bisa dipakai beberapa kali, atau sedotan besi yang bisa dipakai beberapa kali, atau pun yang paling gampang dengan membawa tempat makan kita sendiri.

Namun saya pun sadar bahwa sampah tidak akan hilang secepat itu, namun alangkah baiknya jika kita bisa mengurangi sampah walaupun hanya sedikit pun. Saya pun sedang berusaha untuk mengurangi sampah itu tersebut walaupun mungkin tidak terlalu efektif, namun apa salahnya mencoba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun