Pemprov Sulut Bahas Rekonsiliasi Perdamaian
SuaraPasema.blogspot.com-- Minahasa Sulut--- Seperti Yang sudah melakukan pertemuan antara mahasiswa papua dan Asisten I Kabupaten Minahasa Pada Hari kamis 8 Januari 2015 lalu, Dan saat itu mengambil kesepakatan untuk melalkukan pertemuan Khusus antara masyarakat tataaran dan mahasiswa papua, untuk membicarakan mengenai harapan dan Tujuan dari ke dua belah pihak agar Semua, agar jangan lagi terulang hal yang sama, Seperti yang di Salmpaikan Oleh Korlap P. Wolom dan D. Rumbiak. “ Kami tidak mau lagi selesaikan maslah hanya diatas atau di tingkat pemerintahna saja, Tetapi kami harap agar supaya menyelesaikan masalah ini dari akar-akarnya, agar tidak ada lagi terjadi hal yang tidak di Inginkan bersama” Ketika kami duduk bersama masyarakat tataaran dan mahasiswa papua dan apa keluhan masyarakat tataaran dan mahasiswa Papua” Sesudah itu Kami mengambil Kesepakatan bersama lalu seslesaiakan itu masalah.
Pak Asisten I Minahasa berjanji bahwa saya sangat di Harapkan hal yang sama, Sehingga Melalukan perjanjian hari dan tangga pertemuan. Dan diputuskanlah melalu kesepakatan bersama bahwa ‘hari Senin akan melakukan pertemuan Mahasiswa Papua dan Masyarakat tataaran, Tokoh Gereja, Palah sekitar Tataaran I, II, dan tataaran patar, Lurah Tataaran, Camat Tondano Selatan serta Pemerintah Kabupaten Minahasa, Mewakili Pemerintah Sulut dan KesbagPol.
Dan Hari Selasa 13 Januari 2015 Inilah yang mengambil Kesepakatan untuk Pertemuan bersama membicarakan untuk Acara Rekonseliasi Perdamaian, Namun Hal Itu tidak Terpenuhi Sesuai Kesepakatan bersama.
Dan Pada haris senin 13 Januari 2015 IMIPA hadir di tempat pertemuan sesuai jadwal undangan lisan bersama serta Lurah, palah, Camat, Pihak Kemanan TNI dan Polri. Tunggu dari jam 03-04.30 Sore, dan tiba-tiba tanpa menduga Pemerintah Papua dan {a[ua Barat Di Wakili Hadir di Tempat Pertemuan Aula Sidang Kantor Bupati minahasa.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sulut Drs Jhon Palandung Msi mewakili Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang memimpin pertemuan dengan pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Bupati Minahasa,
Saat Pertemuan tersebut sudah ada rencana Sebelum
Senin (12/1), untuk membahas pelaksanaan Rekonseliasi Perdamaian penyelesaian pertikaian antar mahasiswa papua dengan warga tataaran Minahasa yang terjadi akhir tahun lalu bersama dengan Natal bersama.
“Kiranya melalui momentum Rekonseliasi Perdamaian dan akan Sore di lanjutkan dengan yang akan kita laksanakan bersama pada 15 Januari depan, sekaligus melakukan Natal bersama Pada Sore Hari sesudah perdamaian, karena masyarakat Papua dengan masyarakat Sulut dianggap bersaudara,” jelas palandung yang juga didampingi Kepala Kesbang Pol Gun Lapadengan SH, Karo Kesra dr Bahagia Mokoagou, serta kabag Agama Drs Hendrik Rondonuwu MSi.
Tanggapan dari pada Mahasiswa Papua yaitu TIM yang hadir saat itu mengatakan Kami tidak mau lagi terjadi masalah yang sama kembali terjadi sehingga perlu melakukan Rekonseliasi perdamian Antara Mahasiswa Papua dan Masyarakat tataaran, Agar s meyelesaikan masalah bisa terselesaiakan dari akar-akar bukan potong pisang lalu tumbuh lagi, Karena Pemerintah Pupua datang ke Sulut bukan untuk natal bersama tetapi karena masalah kepada anak-anak aset daerah sehingga bisa datang, Inilah harapan yang sudah disampaikan Oleh TIM. Saat itu juga Mahasisw sangat Kaget dan menanyakan karena melakukan pertemuan tidak sesuai kesepakatan yang sudah di tentukan untuk pertemuan bersam akan dilaksankan pada hari selasa Namun semuanya berubah total.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H