Mohon tunggu...
Piter Lokon
Piter Lokon Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Berita dan Blog

Berbicara Untuk Memberi Informasi Ke Publik Sesuai Fakta dan Opini, Bersuara Karena Masalah, Hidup Untuk Menegahkan Kebenaran dan Keadilan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alam Papua Sedang Menangis

13 Februari 2015   07:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:17 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="381" caption="Foto Ilustrasi/google.com"][/caption] Kali ini Pasema Voices For West Papua akan Menulis yang berjudul Alam Papua Sedang Menangis, Karena ada beberapa Problema yang membuat saya Memilih Judul ini. Oleh Sebab itu Kita Perlu Mengetahui dan diketahui hal-hal yang terjadi di sekitar sekeliling kita. bukan Opini tetapi ini adalah Fakta Or kenyataan yang sedang terjadi. Bagian Pertama : Di sebagian Besar Daerah perkotaan di Sekabupaten, dan Kedua Propinsi Papua dan Papua Barat, Banyak yang marak terjadi Jual Beli Tanah Kepada Orang Pendatang atau Non Papua. Akibat dari Jual beli tanah Oleh masyarakat Papua Kepada Non Papua sendiri membuat Secara Pelan-Pelan Orang Pribumi Papua sendiri Seakan mulai tersingkir atau Mulai jauh dari daerah Perkotaan. Sebenarnya yang harus dilakukan oleh masyarakat sendiri yaitu Bukan Menjual Tanah tetapi Diberi Sewa Dalam Hitungan Tahun. Kenapa Saya katakan seperti? Ya karena Jual dengan harga 25 juta samapai 500 juta itu sekali dibayar Uang Kami pake akan habis tetapi ketikan kita disewahkan Tanah Keuntungannya lebih besar dibandingan Menjual Tanah Bagian Kedua : - Orang papua seakan akan semakin Habis Jumlah orang Asli Papua. Hanya Sekitar Dua Juta Lima Ratus Ribu Orang Asli Papua dan satu Juta Lima Ratus Orang Pendatang atau Indonesia. Kenapa dulunya orang Papua di saat sensus penduduk lebih dari 2 Jutaan dan sekarang sudah Berkurang? Na Jawabannya ' -Karena banyaknya Pengiriman Perempuan-Perempuan. Karena banyaknya Pengiriman Perempuan-Perempuan yang sudah terinfeksi atau tertular Penyakit Misalnya HIV and IDS ini yang membuat angka Kematian lebih banyak dari pada Angkat Kelahiran. - Dokter, Mantri dan suster. Dokter, Mantri dan Suster yang kerja di Papua tidak sungguh-sungguh, Sebenarnya Orangnya bisa hidup atau sembuh dari sakit tetapi salah diberi Obat dan salah Suntuk Membuat Orang Papua Sakit para atau meninggal. - Makanan, Makanan Sangat Terpengaruh kepada Kesehatan Orang Papua, Saya pernah jalan di Salah satu pasar yang namanya Pasar Abe (Youtefa) yang terletaknya di Abepura Jayapura Provinsi papua. Makanan yang sudah habis masa Konsumsi saja masih jual di pasal, Padah di Tulisan sudah habis masa waktu atau sudah kadar Luarsa. Ketiga Kasih makanan dengan Keracunan Membuat Keteika makan dan minum Kembung, Sakit, Muntah dan Batuk Berdarah, Dan sampai-samapai ada yang meninggal Dunia secara tiba-tiba tanpa sakit apa-apa. Ketiga Tindakan Tindakan Minuman Keras : Banyak pengiriman Minuman Keras dari Luar Papua Yaitu Daerah Ambon Sampai Sabang sangat terpengaruh kepada Pertumbuhan dan perkembangan Intelektual Pemikiran yang dipengaruhi Membuat Banyak Orang Papua Meninggal, Ditikam, Dianiaya, Diperkosa, Pencurian, Strees, Mata Menjadi Buta, Saling Dendam dan Masih Banyak. Karena Hilangnya Kontrol atau Kendali karena Otak Saraf Sudah Terpengaruh Oleh Minuman Keras atau Mabuk. Keempat Tindakan Militer : Di Indonesia Tindakan militer yang paling berbahaya Adalah Di Daerah Papua, Karena Sedikit Salah Langsung Di Pukul, Dianiaya, Diperkosa sampai-sampai dibunuh. Padahal Orang Papua ingin hidup nyaman, aman damai, Tentram dan Sejahtera. Tahu akan budaya. tidak membeda-bedakan Asal suku, Daerah, Budaya, Bahasa, Dan tidak membeda-bedakan Gunung dan Pantai Tetapi Kami Semua Satu Kesatuan Orang Papua. Yang sudah terpengaruh semua yang sudah sebut diatas ini adalah Milter, Aparat Kemanan Indonesia, Karena Takut jangan sampai Orang Papua Satu lalu Merdeka Sehingga sudah Dipengaruhi maka nilai-nilai diatas ini sudah mulai Punah. (P. Lokon ) Suara Pasema

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun