Belajar itu sepanjang hayat! belajar berhenti ketika jantung berhenti berdetak dan nafas tidak lagi menjadi milik hidung mancung. Salah satu kata yang sering tumpah dari mulut pembelajar adalah sulit. Tidak jarang sulit menjadi kata kunci bahkan kambing hitam yang membuat seseorang mengelak dari apa yang seharusnya diselesaikan dengan baik. Sulit sering menjadi alasan seseorang menyalahkan pihak lain sebagai pembenaran bahwa sebetulnya dia mampu seandainya tidak sulit.
Namun tahukah kita apa itu sulit? Sulit adalah rasa. Rasa yang dialami seseorang ketika berhadapan dengan persoalan yang belum mampu ia selesaikan dengan baik.
Coba dirasa-rasakan, dipikir-pikir! pelajaran atau persoalan apa sih yang sulit? Lalu kemudian cermati apakah benar bahwa matematika, fisika, menulis, bahasa dlsb itu tercipta sedemikian sulit? dan tidak bisa dinikmati dengan senang hati oleh banyak orang?
Sulit tepatnya berada pada diri yang merasa sulit dan bukan pada apa yang dirasa sulit. Bukankah hampir semua persoalan yang dihadapi di "sekolah" adalah persoalan yang bisa diselesaikan dengan enteng oleh orang lain di tempat lain? Lain hal jika Anda sedang dalam proses menemukan sesuatu yang benar-benar baru, sehingga belum ada model penyelesaian yang bisa ditiru penyelesaiannya.
Bagaimana mengubah sulit menjadi asyik, seru, menyenangkan? Uniknya, belum ada pil untuk mengobati rasa sulit. Yang bisa menghalau rasa sulit adalah pribadi itu sendiri. Orang lain di sekitar hanya pembantu sekedar menolong seseorang membuang rasa sulit. Berikut tips yang mungkin bisa membantu Anda membuang rasa sulit :
- Setelah memahami rasa sulit, langkah selanjutnya adalah memilih. Tetap memelihara rasa sulit ataukah berupaya membuang rasa sulit.
- Carilah beberapa contoh atau model penyelesaian serupa,
- Bertanyalah pada orang yang menguasai persoalan yang dihadapi,
- Lakukan penyelesaian secara teori maupun praktek,
- Ulangi beberapa kali dengan model penyelesaian berbeda,
- Apakah rasa sulit masih menggerogoti? Jika ya, Anda tidak akan mati seketika jika mencoba langkah awal atau mencari tahu informasi lain yang mendukung penyelesaian persoalan.
Peran Pembimbing, Dalam konteks belajar, tidak semua orang memiliki kemampuan belajar mandiri yang hebat sehingga mutlak dipelukan pembimbing. Pembimbing bisa orang, pembimbing bisa lingkungan sekitar, pembimbing bisa benda, tulisan. Secara khusus bagi yang berprofesi sebagai guru, peran para beliau sangat diperlukan untuk membantu para siswa dalam berlatih dan mengolah berbagai materi pelajaran yang telah disusun secara sistematis dalam wujud kurikulum. Untuk itu pembimbing minimal memiliki tiga kemampuan mutlak agar proses belajar siswa berhasil :
- Tahu betul siapa dirinya,
- Memiliki kemampuan menularkan,
- Pembimbing adalah seorang koreografer belajar yang handal. Tidak lepas dari musik, improvisasi dan panggung.
Sulit hanyalah soal Rasa. Sulit adalah tanda bahwa seseorang sedang belajar. Sulit hadir bukan untuk dihindari tetapi sulit hadir untuk dinikmati, diubah menjadi mudah.
Selamat belajar, mari jadikan semua pelajaran menjadi asyik, mudah, menyenangkan. Daniel Pasedan sedang belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H