Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Praktik Baik di Sekolah Dimulai dari Kepala Sekolah

30 Mei 2023   12:58 Diperbarui: 30 Mei 2023   13:03 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.gettingsmart.com

Praktik baik (best practice) adalah salah satu program yang berupaya memfasiliasi satuan pendidikan terutama guru untuk merencanakan, melaksanakan strategi pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan sukses memicu siswa menemukan gaya belajar, berlatih yang terbaik. Praktik baik adalah segala upaya guru memfasilitasi siswa untuk bertumbuh secara karakter, pengetahuan dan keterampilan. Guru harus menerima bahwa masing-masing siswa memiliki keunikan, potensi, minat yang berbeda. Dengan demikian, proses belajar mengajar memberi ruang bagi pembelajaran yang berbeda bagi setiap siswa sesuai dengan karakter, keunikan, potensi dan progres siswa.

Penulis membayangkan, jika semua satuan pendidikan dan guru di Indonesia memahami maksud dan tujuan implementasi kurikulum merdeka dan selanjutnya menerapkannya dalam proses belajar mengajar maka hasilnya akan kelihatan dan terbukti bahwa kualitas karakter (curiosity, inisiative, persistence, adaptability, leadership, social and cultural awareness), literasi dasar (literacy, numeracy, scientific, ICT literacy, financial literacy, cultural and civil literacy) dan keterampilan siswa (critical thinking, creativity, communication and collaboration) akan bertumbuh secara signifikan.

Jadi, bagaimana memulai praktik baik di sekolah? Dimulai dari kepala sekolah!

1. Kepala sekolah adalah sosok yang merdeka berekspresi di dalam koridor aturan dan paham maksud IKM, selanjutnya memberi ruang bagi terselenggaranya IKM.

2. Kepala sekolah menjadi model implementasi praktik baik, selanjutnya melatih, memfasilitas guru melaksanakan berbagai strategi pembelajaran yang mengarah pada praktik baik.

3. Kepala sekolah menyediakan sarana prasarana, ide, biaya bagi terselenggaranya praktik baik.

4. Kepala sekolah memastikan bahwa guru melaksanakan prinsip-prinsip best practice dalam proses pembelajaran.

5. Apabila kepala sekolah belum mampu point 1-4, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menggandeng pihak eksternal sekolah menyatakan best practice di sekolah. Bahkan program seri guru berbagi bisa menjadi model, acuan mengembangkan kualitas pendidikan secara khusus penerapan praktik baik di sekolah. 

Guru yang ada saat ini masih didominasi hasil pendidikan "pola lama" (pembelajaran berpusat pada guru, guru adalah segalanya dalam kelas, menghafal, pelajaran seragam, tidak memberi ruang bagi potensi unik setiap siswa) maka bisa dipastikan olah pikir, strategi belajar, teknik pembelajaran masih mengadopsi pola yang dialami saat mereka sebagai siswa.

Membawa guru dari pola lama menuju merdeka belajar, merdeka mengajar tentu bukan perkara mudah dan menjadi tantangan berat bagi para kepala sekolah. Dimulai dari diri kepala sekolah sebagai sosok merdeka belajar dan selanjutnya mengajak dan memfasilitas para guru secara terencana, terukur.

Berdasarkan pengalaman Penulis sebagai guru sejak tahun 2000 silam hingga saat ini dengan berbagai referensi, Penulis memulai upaya mengajak dan membawa guru-guru muda menjadi sosok merdeka belajar dan mengajar dengan strategi sebagai berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun