Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Praktik Baik di Sekolah Dimulai dari Kepala Sekolah

30 Mei 2023   12:58 Diperbarui: 30 Mei 2023   13:03 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.gettingsmart.com

Mimpi tentang suatu keadaan dalam rentang waktu tertentu di masa depan selalu diikuti dengan apa yang harus dilakukan saat ini agar mimpi terwujud atau paling tidak, kenyataan di masa depan tidak terlalu jauh dari apa yang  sudah dikerjakan saat ini.

Mimpi secara pribadi tentu terlalu sederhana jika dibandingkan dengan mimpi sebuah organisasi, generasi bahkan suatu bangsa.

Merujuk pada prediksi global yang menyatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di tahun 2030. Prediksi tersebut berdasarkan berbagai indikator pertumbuhan seperti peningkatan PDB, tenaga kerja, harga, kesehatan, keuangan, perdagangan, kinerja pemerintah. Prediksi Indonesia sebagai negara ekonomi besar bisa menjadi kenyataan, bisa juga tidak seperti yang diharapkan.

Indonesia terlalu kaya secara alam, berbagai keunikan ragam budaya, aset yang belum dikelola secara sehat dan profesional. Kenyataan kekayaan alam Indonesia tentu menjadi salah satu dasar optimisme terwujudnya prediksi ekonomi besar dunia. Masalah dan tantangannya adalah apakah generasi, SDM Indonesia siap dan mampu mengelola aset, potensi menjadi barang atau jasa yang memicu pertumbuhan ekonomi.

Berbicara sumber daya manusia sudah pasti berkaitan langsung dengan pendidikan. Kurikulum Merdeka hadir sebagai "payung" bagi segenap insan pendidikan untuk leluasa berkarya berekspresi demi terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan sumber daya manusia yang handal, kompeten dengan karakter yang dijiwai Pancasila.

Kurikulum merdeka sebagai salah satu upaya menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi setiap warga negara tanpa terkecuali. Program-program yang telah dihadirkan bahkan sedang dikembangkan oleh pemerintah melalui kementerian pendidikan riset dan teknologi adalah upaya konkrit betapa negara sangat serius membenahi sektor pendidikan.

Berangkat dari masa lalu bahkan masih terjadi hingga saat ini, diketahui bahwa kemampuan literasi dan numerasi siswa berada pada kondisi yang memprihatinkan. Apa sesungguhnya yang terjadi di sekolah? Mengapa siswa mengalami kesulitan baca tulis hitung?

Tidak bisa dipungkiri bahwa peran guru dalam memfasilitasi proses belajar mengajar punya andil besar menentukan tingkat kemampuan siswa dalam hal baca tulis hitung. Hasil studi penelitian menyatakan korelasi signifikan antara tingkat literasi guru terhadap kualitas pembelajaran.

Apakah kemampuan guru dalam hal baca tulis hitung juga memprihatinkan? Ya memang demikian faktanya. Memang banyak kendala, keterbatasan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan tingkat literasi. Salah satunya karena guru kurang memanfaatkan sumber literasi di sekolah dan masyarakat. Kajian LabSosio Departemen Sosiologi Universitas Indonesia menemukan sejumlah persoalan kegiatan literasi di sekolah, keluarga dan masyarakat. Faktor lain yang ditemukan bahwa guru sebatas membaca buku mata pelajaran, kurang mengembangkan diri dengan referensi yang lebih luas. Tingginya beban tugas administratif guru lebih banyak menyita kesempatan daripada mengembangkan diri dengan memperluas wawasan dengan sumber bacaan yang lebih luas.

Apakah keadaan kualitas pendidikan bisa diubah menjadi lebih baik? Ya dan sangat bisa! dan tentu saja bukan sulap dan bukan sihir. Butuh kemauan yang kuat dan strategi yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun