Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penebar Ranjau Ternyata Seorang Dosen

13 November 2011   05:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:44 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pak Broto siang itu sungguh syok, setelah keluar dari bank ternama mengambil uang untuk membayar gaji karyawannya. Dalam perjalanan pulang itulah dia merasa ada yang aneh dengan mobil yang dikendarainya segera saja dia mencari tukan tambal ban untuk memeriksakan kondisi ban mobil.

Bapak habis dari bank yah...? lho koq tahu... iya pak ini sudah banyak kasus, ban ditusuk dengan besi payung yang sudah diruncingkan, modusnya banyak sekali jadi mesti hati-hati saat parkir.

Lain lagi dengan Joni, sedang menuju acara nikahan dengan pacar barunya. Dalam perjalanan ke resepsi, ban motor yang dikendarainya kempes. Setelah diperiksa ternyata ada dua paku nancap di ban belakang.

Apapun motif dan motivasi dari pelaku penusukan ban maupun penebar paku jelas merupakan tindakan tidak terpuji yang sangat membahayakan keselamatan pengendara.

Beberapa upaya yang dilakukan pihak keamanan maupun sukarelawan agar modus penggembosan ban bisa berkurang adalah dengan memasang kamera di tempat parkir, dengan besi bermagnet maka paku-paku yang sengaja disebar oknum tak berperikendaraan dikumpulkan dan tentu selaku pengendara wajib selalu waspada dengan kondisi kendaraan yang digunakan.

Ranjau seperti apakah yang disebar dosen ini ?

Ranjau yang ini sangat berbeda dengan paku-paku jalanan, begitu pula dengan motif dan motivasinya. Yang pasti, efek ranjau ini sungguh dahsyat!

Kendati metode dan media penyebarannya sangat bervariasi namun dengan peralatan yang cukup sederhana dan bisa ramu oleh siapapun bisa digunakan untuk memungut ranjau-ranjau ini.

Berikut alat dan bahan yang diperlukan untuk memungut ranjau-ranjau yang menyebar :

1. Iklaskan diri untuk merangkai bahan yang diperlukan,

2. Gunakan hati sebagai wadah,

3. Tuangkan minat, perhatian, membaca, kesabaran, keuletan, kejelian, pikiran, keinginan, perbedaan warna ke dalam hati.

4. Aduk dengan kasih sayang sampai merata

5. Taburi dengan harum aroma jiwa

6. Panaskan di atas kompor semangat sampai mendidih

7. Tuangkan dengan cinta kasih di atas piring sukacita

8. Sajikan dengan hangat di meja konsistensi dengan senyum

9. Marilah, Nikmati dan Rasakanlah. Hidangan sudah siap.

Ranjau-ranjau yang disebar adalah Kebahagiaan, Pencerahan, Senyum, Motivasi dan segala rupa pikiran-pikiran untuk Kesejahteraan, Kedamaian, Sukacita dan disebarkan melalui tulisan di dunia maya, buku-buku, di kelas, di rumah bahkan kemanapun ia pergi tidak lupa meninggalkan jejak Bahagia.

Pertanyaannya adalah sudikah aku merangkai pemungut ranjau yang disebar dosen ini?

Selamat Hari Minggu,

Hehe,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

5 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun