Jangan paksa aku menjawab hal-hal yang belum saya "ketahui"!
Demikian jawab Lina ketika buntu menjawab bertubi pertanyaan dari Penguji.
Lina mendapat giliran terakhir hari ini dalam rangkaian proses uji kompetensi kelas tiga esemka. Dimulai dengan merancang proposal, proses bimbingan, selanjutnya ujian praktek dan terakhir ditutup dengan laporan tertulis plus presentasi berikut tanya jawab.
Ujian maraton dari pagi hingga sore tentu membuat Guru dan Siswa peserta ujian loyo plus mudah meledak.
Lina yang menggunakan busana berbeda tidak seperti hari-hari biasa, layaknya seorang sosok perempuan karir dengan percaya diri maju dan mempersiapkan materi ujian presentasi. Power point yang ditampilkan di projector sukses.
Dimulai dengan basa basi pembuka, perkenalan dan selanjutnya menjelaskan keunggulan produk/ program yang dirancangnya selanjutnya bagaimana menggunakan aplikasi secara singkat. Penjelasan singkat ditutup dengan menantang peserta untuk bertanya.
Demikian yang bisa saya presentasikan, jika ada pertanyaan dari teman semua dan bapak, Ibu guru disilahkan.
Satu persatu bertanya, kini giliran ibu Mira yang "terkenal" turun temurun sebagai guru sadis soal bertanya. Lina yang dicerca pertanyaan agak repot menjawab dengan nyaman, tiba-tiba sesak dada menyerang. Emosi tak tertahan ketika "merasa" diremehkan dengan berbagai pertanyaan konyol maupun penting.
Bagaimana Anda bisa mengatakan produk Anda itu memberi kemudahan serta efisiensi bagi pengguna tapi yang diperagakan malah membuat repot? tanya bu Mira dengan tempo bicara mirip bus sumber kencana.
Jangan paksa saya untuk menjawab yang saya belum bisa! rupanya Lina sudah hilang kendali dan segera disambut dengan, Ya kalau begitu jangan paksa saya untuk meluluskan Anda dengan model seperti ini! wah rupanya Ibu guru tidak terima dengan respon kurang elok dari Lina.
Agh... ujian sore ini berakhir dengan sedikit tegang.
[caption id="attachment_314108" align="aligncenter" width="263" caption="Koleksi pribadi. Anak-anak dibiasakan presentasi."][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H