[caption id="attachment_144775" align="aligncenter" width="526" caption="Queens Mistery Karya Manik Puspito"][/caption] Yogya (29/9) Penghujung tahun, momen penting bagi setiap pusat mode dunia untuk menggelar presentasi mode. Tepat di bulan November-Desember tahun ini, kota kota mode dunia seperti New York, Paris, Milan sibuk menyelenggarakan even-even mode bergengsi. Begitu pula dengan Yogyakarta, kota budaya yang dalam beberapa dekade ini melahirkan puluhan perancang perancang muda dengan berbagai tipe dan karakter. [caption id="attachment_144778" align="alignleft" width="240" caption="Irregularity Sexy karya Alma Riva"][/caption] Yogyakarta di akhir tahun 2011 ini sibuk dengan persiapan event mode seperti Fashion Tandace 2012 (30/9) dan Jogja Fashion Week (2/11). Kedua event bergengsi ini siap dilaksanakan dan rutin diselenggarakan untuk menyongsong tren mode terbaru 2012. Salah satunya presentasi eksklusif FASHION TANDANCE 2012yang dimotori Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia Yogyakarta (APPMI). Fashion Tandance selalu menawarkan prediksi tren mode tahun depan dengan pilihan busana para perancang, melalui kegiatan fashion show. Mengambil tema FUSION, Fashion tandance akan diikuti 15 perancang anggota APPMI dan 13 perancang muda hasil program pendampingan. Ke 15 perancang tersebut adalah Afif syakur, Amin Hendra, Alma Rifa, Dandy T hidayat, Denis Sarota, Dewi Syifa, Indraty Setyawan, Kristina Noviantari, Lia Mustafa, manik Puspito, Michael, Mia Ridwan, Ninik Darmawan, Rendy Hapsanto, dan Wiwin Fitriana. Setiap perancang ini akan mempresentasikan ramalan tren masing masing dalam 12 karya busana. Tema FUSION terispirasi dari geliat "gerakan kebudayaan" dan penghargaan atas ruang individu, dan spirit yang menggelora. Fusion membaca bahwa percepatan teknologi menjadi kenyataan, serbuan informasi dan merebaknya ruang diskusi publik. Fusion juga mengakui kekuatan tembok tradisi, jiwa ketimuran dan penghidupan jati diri asal. Dari Fusion inilah, para perancang akan menerjemahkan perpaduan teknologi dan tradisi dalam desain desain busana. [caption id="attachment_144786" align="alignright" width="240" caption="Wonderlust karya Kristina Noviantari"][/caption] "Fusion mengakomodasi perpaduan antara teknologi dan budaya. Indikatornya romantisme pada warna, memberi porsi pada segala yang natural, mengekspos ketenangan yang esesnsial dan mengakomodasi hal hal yang misterius." jelas Ninik Darmawan ketua APPMI Yogyakarta. Dari kota kecil Yogyakarta, sebuah karya ditawarkan meski tak terlalu optimis akan menjadi tren dunia paling tidak kaum fashionista mempunyai alternatif mode dan tak melulu mengekor segala hal yang berbau dunia. Hal ini seiiring dengan ide yang disampaikan Afif Syakur perajin sekaligus perancang batik yang ingin merangkul setiap perancang muda Yogyakarta untuk membangun Yogya sebagai pusat mode perancang. "Saya berfikir bahwa Yogyakarta dapat menjadi kota mode busana ekslusif rancangan desainer." tambah Afif. Ingin belanja busana ala distro pergi aja ke Bandung, nah kalo mau belanja busana eksklusif rancangan perancang datang aja ke Yogyakarta. Banyak kelas ditawarkan mulai dari kelas out couture yang satu baju bisa berharga puluhan juta, namun ada juga kelas perancang yang mengeluarkan second line. Harga baju second line rancangan perancang harganya terjangkau. Yogyapun punya tren. [caption id="attachment_144787" align="alignleft" width="300" caption="Lumiere Karya Lia Mustafa"][/caption] [caption id="attachment_144788" align="alignright" width="300" caption="Arrival karya Amin Hendra Wijaya"][/caption] [caption id="attachment_144789" align="alignleft" width="300" caption="Men Tenu Sejawa Ki karya Dewi Syifa"][/caption] [caption id="attachment_144790" align="alignright" width="300" caption="Inner Feeling karya Dennis Sarotta"][/caption] [caption id="attachment_144791" align="alignleft" width="300" caption="Passion Touch karya Indraty Setyawan"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H