Mohon tunggu...
Pascalis PeWe
Pascalis PeWe Mohon Tunggu... Full Time Blogger - wirausaha sejak usia 37 th

Jangan takut memulai usaha, yang kamu takutkan justru ketika kamu terlambat memulainya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Semangat Fachori, Kebangkitan Indonesia!

17 Mei 2011   16:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:32 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_110241" align="aligncenter" width="680" caption="Fachori menunggu pelanggan"][/caption]

Adalah Fachori (50) pengayuh rakit di dusun Kebosungu dua, desa Dlingo, Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul Yogyakarta. Setiap harinya Fachori hidup sebagai pengayuh rakit dan menyeberangkan siapapun dari Dlingo, Bantul ke Playen, Gunung kidul. Fachori dibantu oleh Ashari yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Tiap hari, mulai pukul 05.00 pagi, Fachori telah bangun, melayani para pedagang sayur di dusunnya yang ingin mencari jalan pintas dengan menyeberang sungai Oyo menuju ke pasar Banyusoca dengan rakitnya, begitu sebaliknya. [caption id="attachment_110215" align="alignright" width="300" caption="melawan arus"][/caption] Dusun Kebosungu dua merupakan dusun terpinggir bagian tenggara kabupaten Bantul Yogyakarta. Dusun ini berbatasan dengan Gunung kidul oleh aliran sungai Oyo. Dibanding dusun lain di desa Dlingo, penduduk Kebosungu dua relative lebih banyak yaitu sekitar 744 jiwa, dan 50% warganya hanya berpendidikan SD . Sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai petani lahan kering karena seluruh tanah di dusun mereka adalah pegunungan kars dengan tanah berkapur. Meskiberpenduduk banyak bukan berartipembangunan infrastruktur di dusun ini maju. Justru sebaliknya, tak saja terpencil, dusun kebosungu dua desa Dlingo juga minim perhatian dan pembangunan. Hanya ada satu jalan utama penghubung kota kecamatan menuju dusun yang dibangun 10 tahun lalu.

Saat berkunjung ke kebosungu dan berbincang dengan Fachori, hati kecil saya menyimpan kekaguman atas perjuangan ayah empat anak ini. Bayangkan saja, puluhan tahun menjadi pengayuh rakit, Fachori telah berhasil menyekolahkan anak sulungnya hingga perguruan tinggi. Tak hanya puas dengan pekerjanya, Fachori ulet mengerjakan ladang di samping rumahnya dan mengolah kayu hutan menjadi arang. Yang lebih hebat lagi, pekerjaan pengayuh rakit ini ditekuni secara turun temurun dan menjadi tumpuan warga seiring kebutuhan untuk mendapatkan akses cepat ke kabupaten tetangga.

Semangat Fachori adalah semangat Indonesia. Saat para pegawai pemerintah tinggal menyalurkan uang Negara lewat program kesejahteraan rakyat, Fachori masih sibuk mencari jalan supaya warga dusunnya dapat dengan mudah menuju ke desa tetangga untuk menjual hasil buminya.Saat dana Negara turun lewat APBN tiap tahunya mereka berkesempatan menutup mata hati dengan menyelewengkannya, sementara di pedalaman pulau jawa tepatnya di Bantul Yogyakarta, seorang Fachori tak mematok harga untuk jasa rakitnya. Kadang hanya Rp 5.000, kadang kurang, bahkan kadang sukarela saja.

[caption id="attachment_110213" align="alignleft" width="300" caption="motorpun ikut menyeberang"][/caption] Harapanwarga untuk mendapatkan akses jembatan di sungai Oyo ini sangat tinggi. Hal ini sungguh wajar karenadlingo sebagai kota kecamatan hanya mampu memberikan akses ekonomi dua hari dalam seminggu sementara untuk menuju ke Imogiri dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam perjalanan. Untuk itu kota kecamatan di kabupaten sebelah menjadi jujugan meski harus menyeberang sungai.

Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari pengajuan program lewat RPJMDes, pengajuan proposal bahkan ‘barter’ suara saat pemilu lalu. Semua hasilnya NOL. Beaya yang besar dan birokrasi antarkabupaten dijadikan alasan bahwa program ini sulit direalisasikan. Sementara para calon peserta pemilu ‘ngacir’ setelah mengantongisuara , lupa dengan janjinya.

“Hanya bisa apa kita ini mas?” begitu sikap apatis saat ditanya komentar atas janji- janji calon peserta pemilu. Sikap initak menyurutkan upayanya untuk siap siaga membantu siapapun yang ingin menjangkau kabupaten tetangga dengan rakitnya.

Budi oetomo dengan organisasi gerakan perjuangan Indonesia satu abad silam, soekarno dengan proklamasinya 66 tahun silam. Fachori dan Ashari dengan konsistensinya untuk kehidupan dirinya dan orang lain. Semangat Fachori, kebangkitan hakiki Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun