[caption id="attachment_312500" align="aligncenter" width="500" caption="merapi di pagi hari (1/10)"][/caption] Letusan terakhir (1/10) berjudul "explosive" lebih dari sekedar erupsi. Semua orang takut, panik hingga 'mati' bukan karena 'wedhus gembel' tetapi karena jatuh dari motor. Foto dan video mendokumentasikan kepulan awan merapi bergulung gulung memutih hingga menghitam. Siap serang. Kaliurang dan kawasan puncak sleman makin gerak saja. Koran lokal bahkan mempublikasikan sosok misterius dalam kepulan asap hitam tersebut. Jangan membayang kan yang seram seram. Kepulan asap hitamitu justru berbentuk kepala Petruk -salah satu punokawan. Ya orang jawa mempercayai bila Merapi ditunggui oleh Kyai Petruk. Aalm Mbah marijan tak senang menyebut Merapi meletus namun lebih personifikasi dengan kata 'membangun'. Mungkin ada benarnya, alam dan gunung memang punya naluri dan kehidupannya. Mereka hidup dan membangun. [caption id="attachment_312503" align="alignleft" width="300" caption="anak merapi juga kelihatan"][/caption] Merapi pun membangun. Begitu yang terlihat saat sesekali di pagi hari. Merapi bersolek dengan kegagahannya. Cukup gagah dengan anak gunung merapi disampingnya. Bila melihat hasil bangunanmu, lupa sudah 'keganasanmu' menerjang kinarejo dan 30 nyawa manusia sekali hembus. Orang orang percaya merapi paling gagah dilihat di sebelah selatan atau dari arah Yogyakarta dan itu benar. tapi Berapa lama mau membangun....?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H