Mohon tunggu...
Pascalis PeWe
Pascalis PeWe Mohon Tunggu... Full Time Blogger - wirausaha sejak usia 37 th

Jangan takut memulai usaha, yang kamu takutkan justru ketika kamu terlambat memulainya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merapi Makin Gagah Saja Kau ini.....

2 November 2010   10:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_312500" align="aligncenter" width="500" caption="merapi di pagi hari (1/10)"][/caption] Letusan terakhir (1/10) berjudul "explosive" lebih dari sekedar erupsi. Semua orang takut, panik hingga 'mati' bukan karena 'wedhus gembel' tetapi karena jatuh dari motor. Foto dan video mendokumentasikan kepulan awan merapi bergulung gulung memutih hingga menghitam. Siap serang. Kaliurang dan kawasan puncak sleman makin gerak saja. Koran lokal bahkan mempublikasikan sosok misterius dalam kepulan asap hitam tersebut. Jangan membayang kan yang seram seram. Kepulan asap hitamitu justru berbentuk kepala Petruk -salah satu punokawan. Ya orang jawa mempercayai bila Merapi ditunggui oleh Kyai Petruk. Aalm Mbah marijan tak senang menyebut Merapi meletus namun lebih personifikasi dengan kata 'membangun'. Mungkin ada benarnya, alam dan gunung memang punya naluri dan kehidupannya. Mereka hidup dan membangun. [caption id="attachment_312503" align="alignleft" width="300" caption="anak merapi juga kelihatan"][/caption] Merapi pun membangun. Begitu yang terlihat saat sesekali di pagi hari. Merapi bersolek dengan kegagahannya. Cukup gagah dengan anak gunung merapi disampingnya. Bila melihat hasil bangunanmu, lupa sudah 'keganasanmu' menerjang kinarejo dan 30 nyawa manusia sekali hembus. Orang orang percaya merapi paling gagah dilihat di sebelah selatan atau dari arah Yogyakarta dan itu benar. tapi Berapa lama mau membangun....?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun