[caption id="" align="alignnone" width="632" caption="http://jogjaCreative.wordpress.com"][/caption] Candi Plaosan ternyata menyimpan berbagai keunikan. Kunjungan singkat gue ke candi yang terletak di dukuh Plaosan, desa Bugisan, kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini memberikan pengalaman spiritual yang tak dapat dijelaskan lebih rinci. Gue datang bersama istri dan anak gue siang hari sekitar pukul 10 siang. Lebih dri separo bangunan candi runtuh, hanya dua candi induk dan beberapa candi perwara saja yang masih berdiri. Candi Induk bagian utara lebih banyak arca dan relief perempuan. Ya ini karena ditujukan untuk putri Raja Samarattungga dari Wangsa Syailendra, Pramodhawardani. Sementara Candi induk bagian selatan merupakan candi peziarah pria. Disini banyak relief dan arca yang merepresesntasikan Rakai Pikatan. Pramodhawardani dan rakai pikatan berkepercayaan beda namun diikat dalam pernikahan untuk menghentikan perang antar kedua wangsa. Di candi induk selatan inilah suasana mistis terasa. Tak hanya lembab kata orang jawa singup tetapi juga dingin. Aura dingin ini sampai di sisi luar candi, meski di luar cuaca begitu cerah. [caption id="" align="alignleft" width="442" caption="http://jogjaCreative.wordpress.com"]
![](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/55626c6d0423bd8e7e8b4568.jpeg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI