Zaky pernah diketawain dosennya pas punya ide bikin lapak. Sedih dan jengkel, dirinya pun bergegas bangun lapak di kos bersama temannya. Akhirnya lapak bikinanya disukai investor dr Jepang yg menganggap idenya ini kreatif dan potensial. Duit pun dikucurkan. lapak berdiri serius di tahun 2010. Investor Jepang pun tak ngarepin duit balik klo si lapak gagal.
Suatu hari  Nadiem datang ke Zaky. Dia punya ide agar tiap orang bisa pesan apapun di henpon nya bahkan hanya sekedar membelikan makan siang atau ketika sedang santai di rumah. Sayangnya Zaky pun merespon sama  persis yang dilakukan dosennya waktu itu. Dari sini telah terlihat bahwa setiap progres kecil dalam bisnis akan membutakan mata kita untuk melihat potensi lain.
Nadiem pun tancap gas sendiri dengan motor buntutnya. Lapak Nadiem pun makin hari makin berjaya melebihi lapak Zaky hingga membuat Zaky tersadar dan ikut inves ke lapak Nadiem. Â
Nah, dalam perjalanan di puncak kejayaanya, Â Zaky kembali terbutakan. Progres lapak Zaky tak lagi kecil tapi sudah luar biasa hingga pemerintah pun mendukungnya lewat pengakuan diri dan pelapak-pelapak di lapaknya berbagai bagian dari aktor. Â Sejarah perjalanan bisnis terulang, meremehkan setiap progres kecil akibat mimpi besar yang belum tercapai.Â
Soal R&D menjadi mimpi yang masih terus berjalan namun letupan ide yang tak terkontrol justru akan merugikan dirinya. Celotehan Zaky membikin heboh hingga mempengaruhi ratingnya di google play. Bisnis pun goncang, justru bukan karena persaingan. Suasana makin panas justru org-org makin brisik berkomentar. Sampe sampe bikin tagar uninstal lapaknya....
Sebagai enterpreuner kacangan, sy paham posisi Zaky, kebanggaanya, mimpinya, ngelamunnya, keterlenaanya, kesandungnya, dan penyesalannya. Permintaan maafnya serius dan sudah cukup.Â
Kita tidak perlu merespon lebay dengan uninstall lapaknya yang berarti uninstall hidupnya yang berarti uninstal ekonomi kecil Indonesia. Kenapa? Ya karena kiprah Zaky tak bisa kita remehkan memberi warna jagad maya dengan usaha bisnisnya, di tengah kompetisi dunia perdagangan raksasa dunia, Zaky behasil menaikan kurcaci-kurcaci yang hanya punya sejumlah barang kecil. Lapaknya benar-benar sudah memberdayakan umkm di kampung dan desa. Itu luar biasa lho...lha klo ini luar biasa trus kamu ngapain?
Klo nyinyirmu dibentakkan dan membuat hidupmu puas. Silakan berbahagia dengan uninstall mu. Tapi klo nyinyirmu dibentakkan untuk menghukum Zaky, kalian sudah berhasil membuatnya gerah dan jantungan, nikmati kebahagiaanmu.
Bikin bisnis tuh ndak gampang. Kita taunya melihat orang sukses hidup enak. Nah yang kesandung kayak gini kagak banyak yang nemenin. Orang seperti Zaky tuh butuh teman, atmosfer, lingkungan yang segar, inspiratif sama seperti  orang Jepang yang pertama kali inves ke lapak.Â
Orang bisa kesandung bahkan di batu yang sama, klo lingkungan nya inspiratif maka permintaan maaf dia justru akan menjadikan kualitas relasi sosial menjadi lebih keren karena direspon dengan cara keren.
Lha kamu? Bikin bisnis aja kagak mau, banyak saja alasannya untuk menutupi ketidakberanianmu. So klo kagak punya uang u invest, ya berhentilah seolah olah hidup mu sempurna. Tak perlu matikan lapak orang. Mending jahit bikin totebag/pouch lalu dijual ke emak emak laku deh bisa nambah duit bensin.