Mohon tunggu...
Pascasarjana IAT UIN SATU
Pascasarjana IAT UIN SATU Mohon Tunggu... Lainnya - Admin

Memuat berbagai tulisan, sarana memperkenalkan dan melestarikan karya ulama dan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Book

Mengenal Tafsir Al-Karim Karya Mahmud Yunus

22 Mei 2024   10:56 Diperbarui: 22 Mei 2024   11:00 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://tokohargabuku.com/produk/tafsir-quran-karim-mahmud-yunus-original-tafsir-al-quran-al-karim-terjemah-bahasa-indonesia-penerbit-m

Penafsiran Al-Qur'an marupakan suatu ilmu yang yang sangat penting dalam kehidupan. Sebagaimana diketahui, Al-Qur'an merupakan sumber hukum yang utama dalam agama Islam. Al-Qur'an yang ditulis dengan bahasa Arab kemudian masuk ke Indonesia merupakan suatu polemik bagaimana Al-Qur'an itu dapat dipelajari oleh bangsa Indonesia. Kemuncul mufasir Al-Qur'an yang menjelaskan Al-Qur'an dalam versi masyarakat Nusantara. Perkembangan penafsiran Al-Qur'an ditandai dengan lahirnya karya-karya tafisr Al-Qur'an para ulama di Indonesia. Diantara karya-karya intelektual Indonesia adalah Kitab Tarjuman Al Mustafid, Al Furqon, Al Bayan, Ibris, Al Misbah, termasuk juga kitab Al-Karim dan masih banyak kitab lainnya.

Kitab-kitab ini merupakan karya-karya para intelektual muslim di Indonesia yang berbahasa jawa, ada juga yang berbahasa Indonesia yang lengkap pertama yaitu Tafsir Al-Qur'an Al-Karim karya Mahmud Yunus. Seabagaimana para intelektual lainnya, beliau juga telah melahirkan karya-karya dalam jumlah yang cukup bayak. Seperti Ilmu Musthalah Hadist, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Dasar-dasar Negara Islam, dan masih banyak lagi. Hingga kini karya-karya beliau juga masih dijadikan sebagai rujukan dan bahan kajian, baik berbahasa Arab maupun berbahasa Indonesia. Karya-karya tafsirnya telah membuktikan kedudukannya dalam dunia tafsir Indonesia dengan intensitas cetak yang luar biasa, dalam pencetakannya terdapat dua model, pertama satu jilid ber isi 1-30 juz, dan model kedua yaitu per jilidnya berisi 1-10 juz.

Biografi Mahmud Yunus

Mahmud Yunus lahir pada tanggal 10 Februari 1899 M / 30 Ramadhan 1316 H, di desa Sungayang Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dan meninggal pada hari Sabtu, 16 Januari 1982 M / 20 Rabi'ul Awal 1402 H. Ayah Mahmud Yunus adalah seorang petani bernama Yunus bin Incek dari suku Mandailing, menjabat sebagai Imam Nagari dan ibunya bernama Hafsah binti M. Thahir dari suku Chaniago, seorang penenun. Sejak kecil, Mahmud Yunus di didik dalam lingkungan agama. Dia tidak pernah masuk ke sekolah umum. Akhirnya Mahmud Yunus dengan diantar ayahnya, di Madrasah School pada tahun 1910, di sini ia hanya belajar ilmu keislaman, baik ilmu sharaf dan ilmu nahwu dengan memakai papan tulis saja, tanpa kitab, berhitung menurut sistem ahli hisab Arab (sistem faraid), bahasa Arab dengan mengadakan percakapan dan lain-lain.

Pada tahun 1919 di padang Panjang Mahmud Yunus mulai terlibat di gerakan pembaruan. Saat berlangsung rapat besar ulama Minangkabau, dia diminta untuk mewakili gurunya. Pertemuan itu banyak mengubah pandangan Mahmud Yunus. Sehingga pada tahun 1920 Mahmud membentuk perkumpulan pelajar Islam di Sungayang bernama Sumatera Thawalib, dan hasil dari perkumpulan ini dapat meluncurkan majalah al-Basyir dengan Mahmud Yunus menjadi pemimpin redaksinya. Hal ini mendorong keinginannya untuk menimba pengetahuan lebih jauh di Mesir. Setelah kembalinya ke tanah air Mahmud Yunus memilih mengabdikan dirinya untuk Pendidikan Islam. Di antara karirnya, Mahmud Yunus memimpin beberapa lembaga pendidikan Islam dan universitas. Selain itu ia mulai melakukan penafsiran al-Qur'an diberi nama: Tafsir al-Qur'an Al-Karim.

Mengenal Tafsir Al-Karim  Karya Mahmud Yunus

Karya tafsir Muhammad Yunus ini merupakan hasil "penyelidikan" yang dilakukan secara mendalam oleh dirinya sendiri. Penulisan kitab tafsir ini dimulai pada tahun 1922 M dan berhasil diterbitkan untuk juz pertama, kedua dan ketiga. Selang dua tahun, pada 1924 M Mahmud Yunus menghentikan penulisan karena ia ingin melanjutkan studi ke al-Azhar Kairo, Mesir. Setelah Mahmud Yunus pulang dari Mesir, ia pun melanjutkan penulisannya pada tahun 1935 M. Pada saat itu, Mahmud Yunus pun berhasil menamai kitab ini dengan "Tafsir Al- Qur'an Al-Karim". Selanjutnya, penafsiran ini diterbitkan satu juz tiap dua bulan. Adapun dalam penerjemahan juz tujuh sampai juz 18 dibantu oleh H. M. K. Bakry, dan akhirnya pada bulan April 1938 M, 30 juz Al-Qur'an pun khatam.

Karya tafsir ini diakui oleh Mahmud Yunus memiliki orientasi yang mulia, tujuan dari penulisan tafsir ini adalah untuk memberikan keterangan dan penjelasan tentang petunjuk-petunjuk Al-Qur'an agar lebih dimengerti dengan mudah, cepat, dan dapat dipraktikkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, karya ini juga disuguhkan untuk kalangan pelajar dan mahasiswa sebagai bahan praktis mempelajari bahasa Al-Qur'an dan juga untuk masyarakat umum yang ingin mendalami isi kitab suci. Sumber penulisan tafsir ini pertama, Tafsir At-Thabary juz 1 halaman juz 1 halaman 7. Ke empat, Fajrul Islam juz 1 halaman 199, dan Zhuhurul Islam juz 2 halaman 40-43 dan juz 3 halaman 37.

Corak tafsir yang dipakai Muhammad Yunus cenderung kedalam aspek-aspek kemasyarakatan (ijtima'i), yaitu suatu kecenderungan yang berusaha menafsirkan Al-Qur'an dengan keadaan sosial masyarakat yang ada di sekitar penafsir. Namun, apabila mengikuti klasifikasi yang dibuat oleh Muhammad Amin Suma, maka corak penafsiran Muhammad Yunus ini lebih berorientasi kepada bidang keahliannya, yaitu kependidikan dan akhlak. Dalam penelitian Syarifah yang menemukan membagi corak tafsir ini dalam tiga bagian, yaitu corak ilmiah, corak sosial, dan corak intelektual. Tafsir Al-karim karya Mahmud Yunus ini menunjuk juga dengan penggunaan metode tahlili, yaitu suatu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur'an dan seluruh aspeknya dan aspek kosa kata dan penjelasan arti global tidak selalu dijelaskan.

Penulis: Mumtazah Al 'Ilmah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun