Mohon tunggu...
masadven pascal
masadven pascal Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa atma jaya

Selanjutnya

Tutup

Film

Dinamisnya Indsutri Film Hollywood: Antara Franchise Besar dan Inovasi Kreatif

16 September 2024   08:29 Diperbarui: 16 September 2024   08:31 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film merupakan salah satu dari sekian cabang yang ada di industri kreatif. Film dari pandangan industri kreatif merupakan tontonan yang punya peran menghibur,  itu adalah fungsi yang paling konkret dan mudah. Sebenarnya, film bukan hanya berfungsi sebagai tontonan atau hiburan, film memiliki banyak fungsi yang lain. 

Film dapat digunakan sebagai iklan, kampanye politik, seminar akademik, serta bentuk ekspresi seni dari sutradara  atau penulis cerita. sekarang film sudah dapat dijadikan bahasa komunikasi yang umum. Secara efektif film mampu mengarahkan membentuk atau merusak pengertian penontonnya tentang realitas. Hal tersebut dapat terjadi karena film dapat memainkan persepsi, emosi, dan imajinasi para penontonnya. (Marunung, 2016)

Pada tahun belakang terdapat perubahan besar pada bagaimana film diproduksi dan dikonsumsi. Hal ini dapat terlihat dari film yang dikeluarkan oleh hollywood, terutama dengan adanya ketergantungan pada sekuel, prekuel, dan reboot dari film-film yang sudah ada. Fenomena ini terutama terlihat dari popularitas luar biasa franchise besar seperti Dune: Part Two, Despicable Me 4, Furiosa: A Mad Max Saga, yang mendominasi box office global saat ini. Dengan jumlah penggemar yang sangat besar dan loyal, production house merasa lebih aman secara finansial jika mereka memproduksi kelanjutan dari cerita yang sudah mapan dari pada membuat cerita yang baru yang berpotensi untuk gagal.

Ketergantungan ini berakar pada faktor ekonomi yang kuat. Dengan sebuah production house merilis sekuel dari film mereka mereka tidak perlu menghadapi risiko besar seperti yang dihadapi oleh film original. Biasanya para penonton sudah memiliki keterkaitan emosional dengan karakter dan jalan cerita dari film pendahulu, sehingga peluang sukses jauh lebih besar. Kita bisa lihat Avenger: Endgame sebagai contohnya, Avenger: Endgame merupakan bagian akhir dari rangkaian cerita yang panjang yang dibuat oleh Marvel Cinematic Universe (MCU) dan menjadi salah satu film yang paling laris sepanjang masa. (Amadeo, 2024)

Tidak dapat dipungkiri bahwa sekuel dan franchise besar juga memiliki banyak dampak positif. Menciptakan lapangan pekerjaan merupakan dampak positif, keuntungan besar yang dihasilkan dari film blockbuster ini juga memungkinkan para production house untuk mendanai proyek proyek film independen yang lebih kecil. Namun, dalam beberapa kasus ada juga franchise yang berani untuk mengeksplorasi tema yang lebih kompleks, seperti Mad Max: Fury Road yang merupakan sekuel namun berhasil menggabungkan elemen artistik dan visual yang segar dengan cerita yang kuat.(irham, 2015)

Secara keseluruhan, ketergantungan pada sekuel di Hollywood menggambarkan dinamika yang menarik dalam industri film modern. Di satu sisi, franchise besar memberikan keuntungan finansial yang besar dan menghibur audiens di seluruh dunia, namun di sisi lain, hal ini juga menghambat pertumbuhan cerita orisinal dan inovatif yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan seni sinematik yang lebih beragam. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana Hollywood dapat menyeimbangkan antara keuntungan dari franchise besar dan kebutuhan untuk terus mendorong batas-batas kreativitas dalam industri film.

Meskipun ada banyak kritik terhadap ketergantungan Hollywood pada sekuel dan franchise besar, penting untuk diakui bahwa inovasi dan kreativitas tetap dapat muncul dalam konteks tersebut. Beberapa sutradara dan penulis naskah berhasil menghadirkan nuansa baru dalam narasi dan estetika yang sudah dikenal. Misalnya, film seperti Spider-Man: Into the Spider-Verse tidak hanya menjadi bagian dari franchise superhero populer, tetapi juga menghadirkan pendekatan visual yang unik dan berani, memberikan angin segar bagi industri animasi dan genre superhero. 

Dengan demikian, meski tren sekuel dan reboot terus mendominasi, ada potensi bagi kreativitas untuk tumbuh dan berkembang di dalamnya, asalkan para pembuat film berani untuk mengambil risiko artistik dalam batasan-batasan komersial tersebut.(A.O. Scott, 2018)

Daftar Pustaka

Amadeo, G. (2023, July 21). Film Terlaris Sepanjang Masa, Ada yang dari Tahun 1990-an. IDN Times.https://www.idntimes.com/hype/entertainment/gregorius-amadeo-1/film-terlaris-sepanjang-masa-ada-yang-dari-tahun-1990-an

Jagat Review. (2015, May 20). Review Film Mad Max: Fury Road – Kegilaan & Ketegangan Lebih Dari Trailer. Jagat Review. https://www.jagatreview.com/2015/05/review-film-mad-max-fury-road-kegilaan-ketegangan-lebih-dari-trailer/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun