Mohon tunggu...
masadven pascal
masadven pascal Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa atma jaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Social Judgment Theory: Memahami Respons Pelanggan terhadap Kampanye "Ladies First Since 1916" oleh Keds di Pasar Indonesia

23 September 2023   23:39 Diperbarui: 23 September 2023   23:44 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Paint The Keds Style" Exhibition, dari Keds, 2017 Sumber: Keds Indonesia Annual Marketing Report 2016 

Pengantar

Di dunia yang semakin kompleks dan jenuh dengan informasi, kemampuan berinteraksi dengan orang lain menjadi keterampilan yang berharga. Persuasi adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan ini, dan salah satu teori yang dapat membantu kita memahami bagaimana orang merespons informasi persuasif adalah teori penilaian manusia. Teori ini menegaskan bahwa reaksi orang terhadap informasi persuasif sangat dipengaruhi oleh pemikiran atau perasaan mereka sebelumnya mengenai subjek tersebut. Artikel ini akan menjelaskan konsep dasar teori penilaian manusia, memberikan contoh praktis dari kehidupan sehari-hari, dan menunjukkan bagaimana teori tersebut dapat digunakan dalam komunikasi persuasif.

Di era digital yang semakin berkembang, informasi melimpah dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan kita. Dalam hal ini, kemampuan menggunakan informasi membuat orang merasa lebih penting. Salah satu teori yang membantu kita memahami bagaimana orang bereaksi terhadap informasi persuasif adalah teori penilaian manusia. 

Teori ini mengungkapkan bahwa cara orang merespons informasi persuasif sangat bergantung pada pemikiran atau opini awal mereka mengenai masalah tersebut. Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan konsep dasar teori penilaian manusia, memberikan contoh jelas dari situasi sehari-hari, dan menunjukkan bagaimana teori ini dapat menjadi alat yang ampuh dalam upaya komunikasi yang membuat orang setuju.

Globalisasi telah membuka jalan bagi banyak merek asing untuk masuk ke pasar Indonesia. Salah satu brand yang mencoba memperluas pasarnya di Indonesia adalah Keds, brand sneakers asal Amerika. Namun Keds menghadapi tantangan unik saat memasuki pasar Indonesia. 

Salah satunya adalah masyarakat Indonesia yang mengira Keds adalah sebuah merek sepatu, namun kenyataannya Keds adalah sebuah merek sepatu. Untuk mengatasi masalah ini dan memulihkan mereknya, Keds meluncurkan kampanye "Ladies First Since 1916". Kampanye ini selain untuk merayakan 100 tahun Keds, juga untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Keds merupakan brand sneakers wanita pertama asal Amerika yang telah hadir sejak tahun 1916. Selain itu, kampanye ini menggunakan pesan persuasif dalam berbagai kegiatan promosi.

Social Judgement Theory

Social Judgement Theory pertama kali dicetuskan oleh Muzafer Sherif pada tahun 1961 dan teori tersebut menjelaskan bagaimana sebuah pesan yang akan disampaikan kepada seseorang hal tersebut dimaknai ego involvement (kognitif dan mental) yang mempermudah dalam menentukan perilaku selanjutnya (attitude) Sebagai tanggapan dari pesan yang diterima. 

Pesan yang diterima oleh seseorang akan disesuaikan dengan anchors atau "jangkar" yang dimiliki oleh orang tersebut (Griffin, 2006. p. 207). Teori Social Judgement Theory merupakan salah satu landasan teoritis yang dapat membantu kita memahami bagaimana individu merespons pesan persuasif dalam konteks kampanye "Ladies First Since 1916" yang dilakukan oleh Keds. Teori ini menyoroti pentingnya pandangan individu terhadap pesan persuasif yang mereka terima. Dalam teori ini, individu memiliki tiga rentang pandangan yang relevan:

1. Latitude of Acceptance (Lingkup Penerimaan): Ini adalah rentang pandangan atau sikap yang diterima oleh individu. Dalam konteks kampanye Keds, pelanggan yang sudah memiliki afinitas atau pemahaman positif terhadap merek Keds memiliki latitude of acceptance terhadap pesan kampanye tersebut. Mereka cenderung merespons pesan ini secara positif dan mungkin lebih terbuka untuk menerima pesan persuasif yang disampaikan.

2. Latitude of Rejection (Lingkup Penolakan): Rentang pandangan atau sikap yang ditolak oleh individu termasuk dalam latitude of rejection. Pelanggan yang memiliki persepsi negatif terhadap merek Keds atau yang merasa pesan kampanye tidak sesuai dengan nilai atau preferensi mereka akan termasuk dalam kategori ini. Mereka mungkin akan menolak pesan persuasif atau meresponsnya secara negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun