Mohon tunggu...
Par Tono
Par Tono Mohon Tunggu... -

Pendidikan terakhir: SI teknik sipil FT-UI Jakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jelang Laga Timnas U-23: Militansi Permainan Timnas Harus Lebih Hebat saat Hadapi Tim Kuat atau Bermain di Kandang Lawan

1 Desember 2013   11:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:27 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Apa yang dicapai timnas Indonesia di AFF cup 2010 sebenarnya cukup baik. Jika turnamen tersebut hanya dilakukan di Indonesia saja, seperti timnas U-19, sudah pasti mereka bakal juara. Bahkan pencapaiannya lebih baik, karena semua partai dimenangkan minus melawan Malaysia di kandang mereka.

Meski ada rumor aneh ( dan ngawur), soal tuduhan suap kepada para pengurus dan pelatih timnas saat itu, saya justru tidak terlalu heran jika timnas kalah (lho koq begitu), meski sangat mengharapkan kemenangan.

Bagi siapapun yang mencermati dan mengamati timnas sejak jaman 'dahulu kala' ( kaya dongeng aja yak..), pasti mengetahui 'kebiasaan-kebiasaan' atau karakter timnas secara umum. Yah, beberapa hal yang merupakan kelemahan timnas kita adalah soal mental yang rapuh (disamping fisik tentunya). Para pemain umumnya begitu berani, garang, dan tanpa kompromi ketika menghadapi tim-tim yang relatif lemah, namun sebaliknya ketika menghadapi tim-tim yang lebih kuat, mentalnya langsung menciut, mengkeret. Tidak berani lagi bermain fight, tidak berani menempel ketat lawan. Grogi, bingung dan tidak fokus, selalu dibayang-bayangi takut kalah telak. Alhasil para pemain cenderung numpuk didepan gawang sendiri. Cuma berharap bola lepas sendiri dari lawan, baru melakukan serangan balik. Itulah fenomena unik namun menyebalkan dari timnas kita.

Ketika menghadapi timnas yang sepadan (seperti Thailand, Malaysia dll), mental timnas kita bisa sangat tergantung dimana mainnya. Jika bermain di kandang sendiri, para pemain bisa cukup berani dan bersemangat. Namun langsung loyo saat bermain dikandang lawan. Itulah sebabnya, kenapa saya tidak heran jika Indonesia gagal juara saat itu . Mentalnya tidak cukup kuat untuk menghadapi intimidasi dan tekanan, baik dari para pemain maupun penonton lawan juga faktor non teknis lainnya. Benar, timnas kita juga pernah sekali-sekali menang telak dikandang lawan, seperti lawan Malaysia 4-1 dan Vietnam 3-0 dsb, tapi secara umum lebih banyak menuai hasil negatifnya.

Jadi, jelas sekali bahwa kegagalan timnas di AFF 2010 adalah karena tim pelatih kita yang tidak 'menyiapkan' MENTAL yang tangguh saat bermain di kandang lawan. Lihat saja permainan timnas saat itu, jauh beda saat bermain di kandang sendiri. Kebiasaan menjengkelkannya kumat, cenderung cuma ingin mencari hasil seri doang ajah saat bermain dikandang lawan.

Sikap mental yang rapuh dan naif plus 'kampungan' itu hendaknya segera dibuang jauh-jauh ke laut. Itu hanyalah mental pecundang yang tidak pantas untuk 'dilestarikan'. Jadi, mulai sekarang, para pelatih timnas maupun para punggawa timnas harus 'mengharamkan' kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut.

Tim psikolog dari sebuah klub ternama di dunia merekomendasikan bahwa semangat, militansi, dan keseriusan para pemain justru harus lebih meningkat ketika menghadapi tim-tim yang relatif lebih kuat atau saat bermain di kandang lawan. Mengapa demikian? Ya, karena tekanan-tekanan mereka akan lebih berat, jadi agar terjaga keimbangan, kita juga harus melakukan tekanan yang lebih keras terhadap mereka. Dengan demikian, lawan tidak leluasa dan hanya fokus membombardir gawang kita. Mereka juga harus memikirkan gawangnya dari serangan kita.

PRESSURE hebat yang BIASANYA kita lakukan terhadap lawan yang relatif lemah, HARUSnya juga dilakukan terhadap lawan yang relatif kuat. BAHKAN harus lebih hebat dari itu. Jadi, semakin HEBAT lawan, semain kuat juga TEKANAN terhadap mereka. Situasi Ini juga berlaku untuk lokasi laga dimainkan, jika bermain di kandang ayam..eh, lawan..MILITANSI para pemain harus lebih meningkat, bahkan dibandingkan jika main di kandang sendiri. Tentu aja saat main di kandang sendiri juga harus dengan semangat tinggi.

Para pemain hendaknya membiasakan PRESSURE ketat terhadap lawan secara spartan. Tidak hanya sekali-sekali doang ajah. Selalu berusaha untuk MEREBUT bola, jika kehilangan. Dan selalu menekan gawang lawan saat menguasai bola. Tidak peduli SIAPA lawan yang dihadapi dan DIMANA laga dimainkan. Ya, jadikanlah PRESSURE ketat sebagai TRADEMARK dan KEBIASAAN dari Permainan timnas kita selamanya.

Beberapa minggu lagi, timnas U23 akan berlaga di SEA GAMES. Lawan-lawan yang dihadapi cukup kuat dan laga pun tidak dimainkan di kandang sendiri. Kita semua tentu berharap agar timnas dapat bermain seperti inti daripada tulisan ini. MILITANSI permainan yang lebih meningkat dan PRESSURE ke lawan yang juga harus lebih ketat dan spartan. Tentu saja para pemain harus tetap berhati-hati juga agar tidak melakukan pelanggaran bodoh yang malah bisa merugikan tim secara keseluruhan. Okelah kalobegitu, selamat berjuang buat timnas U-23. Semoga suksesss!

Wassalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun