Mohon tunggu...
Mohd Damar Afda Dipura
Mohd Damar Afda Dipura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Partikel Bebas

Menulis untuk mengingat, Menulis untuk menolak lupa. begitulah kira-kira, Saya berfikir maka saya ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyintas Usia

26 Mei 2024   09:08 Diperbarui: 26 Mei 2024   09:45 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini, bertambah usia.

Semakin pelik, semakin rumit.

Doa-doa kali ini, semakin sederhana.

Usiaku dihiasi lintasan peristiwa.

Sarat beban, Sirat makna.

Kali ini, Semakin berat. 

Aku penyintas usia. 

Perlahan terkikis laju peradaban.

Termakan laparnya harapan.

Lebih dari sekadar perayaan.

Aku bertalian erat dengan takdir.

jemariku menunjuk, hari penuh gundah. 

Hari ini, segalanya yang kuinginkan dan segalanya yang tak kudapatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun