Mohon tunggu...
Mohd Damar Afda Dipura
Mohd Damar Afda Dipura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Partikel Bebas

Menulis untuk mengingat, Menulis untuk menolak lupa. begitulah kira-kira, Saya berfikir maka saya ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Guratan Cinta untuk negara

21 Mei 2024   03:11 Diperbarui: 21 Mei 2024   03:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak saat itu, indraku lumpuh. tersayat-sayat di tengah sistem sosial kelam. 

Tiada rumah, apalagi tanah.

Persis ketika itu jiwaku tercabut dari realitas.

Tiada upah, apalagi harta.

O, Cantik! Tiada harta, bagaimana rasa?

Ini negara, Bahkan rasa bisa ditawan.

Sampai mana perjalanan nasib kita?

O, Cantik! Tuhan tak pantas disalahkan.

Ini negara, bisa memerintah.

Sajakku terkapar bersama kebenaran.

Suaraku terbungkam, Asal tuan tau. kami bukan penjual kesedihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun