Sudah satu bulan Muhammad Luthfi mengemban jabatan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan yang mengundurkan diri. Salah satu janji Muhammad Luthfi saat dilantik pada 12 Februari 2014 adalah penyelesaian masalah beras impor asal Vietnam.
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prof. Dr. Suhardi mempertanyakan janji Menteri Perdagangan yang mengatakan akan menyelesaikan masalah beras impor Vietnam. “Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi pada saat dilantik menggantikan Gita Wirjawan mengatakan akan menyelesaikan masalah beras impor Vietnam dalam waktu sesingkat-singkatnya. Namun hingga saat ini belum juga ada penyelesaiannya.”
“Gerindra menagih janji Menteri Perdagangan untuk menyelesaikan masalah beras impor Vietnam. Sudah satu bulan berlalu sejak beliau dilantik dan menjanjikan hal tersebut, namun realisasi dari apa yang dijanjikan belum juga terlihat. Janganlah masalah ini dibiarkan berlarut-larut.” tegas Prof. Suhardi.
Prof. Suhardi juga mengingatkan bahwa impor bahan pangan harus dihindari, “Negara ini kaya dengan sumber pangan. Tidak hanya beras, banyak sumber pangan lain yang bisa dimanfaatkan oleh rakyat seperti jagung, ketela, sorgum, dan lain sebagainya. Impor bahan pangan adalah sebuah kesalahan besar. Bangsa ini harus punya ketahanan dan kemandirian pangan.” tandasnya.
---
Partai Gerindra
Partai Gerindra adalah partai politik yang mempunyai visi untuk menjadi partai politik yang mampu memberikan kesejahteraan pada rakyat, keadilan sosial, dan tatanan politik negara yang berlandaskan nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam wadah NKRI. Hingga saat ini, Gerindra adalah satu-satunya partai politik yang mempunyai program kerja yang jelas dan terukur yang dituangkan dalam 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra. Dari banyaknya penghargaan yang diterima partai Gerindra diantaranya adalah penghargaan dari Transparency International Indonesia (TII) dan Indonesia Corruption Watch (ICW) sebagai partai politik dengan transparansi keuangan terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H