Mohon tunggu...
Partai Gerindra
Partai Gerindra Mohon Tunggu... -

Akun resmi DPP Partai Gerindra di Kompasiana. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Mari bergabung bersama Gerakan Indonesia Raya. \r\n\r\nKlik www.partaigerindra.or.id | Follow: @Gerindra | Like: www.fb.com/Gerindra.

Selanjutnya

Tutup

Money

Gerindra Mendorong Peningkatan dan Konsumsi Protein Untuk Membangun Kedaulatan Pangan

6 April 2014   23:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:59 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai Gerakan Indonesia Raya mempunyai komitmen untuk membangun kedaulatan pangan nasional, hal tersebut dimanifestasikan dalam program kerja yang tertuang dalam 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra, yaitu membangun kedaulatan pangan dan energi serta pengamanan sumber daya air. Salah satu butir dari program tersebut adalah mendorong peningkatan produksi dan konsumsi protein yang berasal dari susu, ikan, telur, dan daging.

Ketua Umum Partai Gerindra Prof. Dr. Suhardi mengatakan bahwa konsumsi susu, ikan, daging, dan telur di Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Oleh karena itu perlu ada peningkatan konsumsi protein yang diikuti oleh peningkatan produksi sumber protein tersebut.

“Perlu dilakukan langkah-langkah antisipatif untuk pemenuhan gizi masyarakat melalui peningkatan produksi secara lebih mandiri. Pada saat ini, walaupun konsumsi rata-rata perkapita sangat minim, Indonesia masih mengimpor daging dan susu dalam jumlah besar. Setiap tahun negara ini mengimpor 500.000 ekor sapi hidup di uar impor daging beku. Indonesia tidak perlu mengimpor daging, susu, dan telur apabila masing-masing peternak diproduktifkan secara lebih mandiri untuk menghasilkan produk tersebut. Gerindra akan bekerja keras di bidang ini melalui pengembangan pertanian terpadu yang ramah lingkungan.” tutur Prof. Suhardi.

Menurut Prof. Suhardi, saat ini sumber protein yang belum tergarap secara maksimal adalah perikanan laut dalam dan budidaya ikan air tawar. “Potensi di bidang ini tak nyaris tak terbatas, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas lautan 3.544 juta km2, garis panjang terpanjang kedua di dunia dengan panjang 104 ribu km, serta 17.504 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.”

“Sektor kelautan bisa menjawab tantangan perekonomian Indonesia, termasuk pangan di masa depan asal dikelola secara profesional dan benar. Sektor kelautan harus dibangun secara berkelanjutan, antara lain dengan membangun Industri yang kokoh dari hulu hingga ke hilir, menerapkan prinsip ramah lingkungan dan teknologi mutakhir serta membangun rantai pasokan dan pasar. Untuk mendukung hal tersebut ada beberapa hal yang harus dibenahi, antara lain pengendalian ilegal fishing oleh kapal asing dengan meningkatkan armada laut untuk menjaga keamanan perairan Indonesia, membuat regulasi yang menguntungkan masyarakat nelayan maupun pembudidaya, melindungi harga ikan di pasaran seperti harga gabah dalam pertanian, dan pengawasan yang ketat terhadap impor ikan agar tidak jatuh di pasar tradisional.” tutup Prof. Suhardi.

---

Partai Gerindra

Partai Gerindra adalah partai politik yang mempunyai visi untuk menjadi partai politik yang mampu memberikan kesejahteraan pada rakyat, keadilan sosial, dan tatanan politik negara yang berlandaskan nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam wadah NKRI. Hingga saat ini, Gerindra adalah satu-satunya partai politik yang mempunyai program kerja yang jelas dan terukur yang dituangkan dalam 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra. Dari banyaknya penghargaan yang diterima partai Gerindra diantaranya adalah penghargaan dari Transparency International Indonesia (TII) dan Indonesia Corruption Watch (ICW) sebagai partai politik dengan transparansi keuangan terbaik.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun