Jenazah Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi dimakamkan di Makam Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Sawitsari, Yogyakarta, Jumat (29/8). Pria kelahiran 1952 ini wafat lantaran menderita kanker paru stadium IV.
Seperti diketahui Dosen fakultas Kehutanan di Universitas UGM tersebut sebelumnya sudah menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan. Sempat mengalami koma, akhirnya pria yang akrab disapa Profesor telo itu meninggal dunia. Sebelumnya jenazah Suhardi disemayamkan di Kantor DPP Gerindra, Jalan Harsono RM No 54, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan kemudian diberangkatkan ke rumah pribadinya di Cikaldempet Kayen Gg. Dahlia 90. Jl. Kaliurang Km. 7,5 Yogya melalui bandara internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta dan dilepas langsung oleh Ketua Dewan Pembina partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Beliau sangat nasionalis, kami sangat kehilangan. Banyak sekali jejak beliau, seorang guru besar, mantan dekan, mantan dirjen kehutanan, kita melihat beliau sangat jujur. Indonesia kehilangan anak bangsa yang sangat berprestasi," ujar Prabowo.
Setibanya di rumah pribadinya, jenazah langsung disambut oleh ribuan pelayat yang sudah menunggu sejak lama. Tidak hanya itu, yang paling mengejutkan adalah tidak tampaknya sosok pribadi Prof. Suhardi dengan embel-embel kemewahan yang mencolok. Semuanya tampak sederhana dan bersahajah, rumahnya pun tampak seperti rumah warga biasa, bukan rumah seorang Ketua Umum partai besar.
Setelah melakoni beberapa prosesi, jenazah kemudian dibawa ke Balairung UGM untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari jajaran akademisi UGM. Acara ini dipimpin langsung oleh Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno.
"Prof. Suhardi dimakamkan di Makam keluarga besar UGM,"ungkap rektor UGM Prof. Dr. Pratikno singkat.
Dalam prosesi ini turut hadir Waketum partai Gerindra, Fadli Zon, Waketum partai Gerindra Edhie Prabowo, Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani serta beberapa perwakilan dari anggota koalisi merah putih, diantaranya Ketua Majelis Pertimbangan PAN, Amien Rais, dan Wakil Sekjen Golkar, Ali Muchtar Ngabalin.
"Kita sangat kehilangan sosok Prof Suhardi yang begitu bangga dengan hasil bumi dari bangsa Indonesia, ia juga telah memberikan berbagai sumbangsih untuk tanah airnya. Kita sangat kehilangan,"katanya.
Sekedar informasi, sebagai rasa cinta beliau yang sangat besar kepada negeri ini diwujudkan dengan berjuang di bidang politik. Pada tahun 2008 beliau turut mendirikan Partai Gerindra sebagai Ketua Umum untuk mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang sejahtera, dan Indonesia yang menjadi Macan Asia. Pada pemilu 2014, Beliau berhasil memimpin Partai Gerindra menjadi partai politik yang disegani dengan keberhasilan menduduki posisi tiga besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H