Mohon tunggu...
Paryono Yono
Paryono Yono Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk berbagi

Blog pribadi https://dolentera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berkreasi dengan Menulis, Terkait Ranah Kognitif

13 Januari 2019   04:34 Diperbarui: 13 Januari 2019   07:58 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

img-20190113-075320-455-5c3a8bf1ab12ae2462679c59.jpg
img-20190113-075320-455-5c3a8bf1ab12ae2462679c59.jpg
www.aliem.com

Kembali ke taksonomi Bloom revisi Anderson. Jika ditilik urutan proses berpikir, mencipta atau mengkreasi merupakan proses berfikir tingkat paling tinggi. Jadi wajar jika banyak orang yang kesulitan menuangkan ide, gagasan, pemikirannya ke dalam tulisan.

Sebagaimana proses mencipta atau mengkreasi, proses membuat tulisan pun melalui tahapan sebelumnya, yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan menilai. Semua tahapan mesti dilalui, meskipun untuk  membuat karya yang layak tidak cukup yang penting melalui setiap tahapan saja, kualitas dalam setiap tahapan pun harus diperhatikan.

Perihal mengingat, untuk menulis pun dibutuhkan mengingat ide dan seputar materi ide yang akan digali. Selain itu perlu mengingat kata-kata yang pas untuk dirangkai dalam kalimat. Tanpa proses mengingat, tulisan akan mandeg.

Selain itu, menulis dibutuhkan pemahaman materi yang ditulis. Kedalaman pemahaman materi sebanding dengan kualitas tulisan, semakin pemahaman materinya baik, maka kualitas tulisan akan baik, sebaliknya jika pemahaman materi dangkal maka tulisan menjadi kurang berbobot.

Menulis berarti menerapkan gagasan dalam bentuk tulisan agar dapat dinikmati oleh pembaca. Dalam menerapkan ide butuh kemampuan mengurutkan, agar susunan tidak jungkir balik. Perlu kemampuan mengasosiasi, memodifikasi, dan terkadang mengklarifikasi ide tulisan, agar tulisan dapat dipahami dengan mudah.

Supaya tulisan menarik, perlu menganalisa sudut pandang yang akan diangkat. Pemilihan kata dan susunan kalimat pun perlu diotak atik agar menarik perhatian. Judul dan kalimat pertama dan penutup pun juga tidak boleh luput dari perhatian.

Materi yang biasa-biasa dapat menjadi luar biasa jika dianalisa dengan sudut dan cara tidak biasa. Sebaliknya materi yang menarik bisa menjadi membosankan jika dianalisa dengan cara monoton.

Setelah susunan kalimat selesai, kita perlu mengedit tulisan tersebut. Kita perlu mencermati tanda baca, pemilihan kata, susunan kalimat, serta urutan kalimat agar tulisan enak dibaca.

Meskipun ada tim editing, kita juga tidak serta merta sak karepmu yang penting saya menulis. Dalam menulis, kita berusaha menyajikan yang terbaik sesuai kemampuan, bukan sekedar yang penting mengumpulkan tugas, seperti di sekolah.

Editing adalah bagian dari proses menilai. Tingkat ketelitian dan kesabaran dalam mencermati tulisan berpengaruh terhadap kualitas tulisan. Semakin cermat, teliti dan tidak terburu dalam membetulan tulisan, maka kualitasnya akan semakin baik pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun