Kita tidak perlu berharap banyak dengan politisi agar lebih beradab dalam berpolitik. Biarkan mereka memanen apa yang mereka tanam.
Marilah kita mengambil pelajaran dari sudut pandang kita masing-masing. Bagi saya, pelajaran pertobatan La Nyalla perlu diambil. Antara lain berhati-hati memproduksi berita. Jangan sampai godaan kenikmatan sesaat menjadi gelap mata hingga melakukan apa saja, termasuk membuat fitnah.
Kita mungkin tidak memproduksi fitnah, tetapi di era digital, kita menjadi sangat mudah untuk menjadi penyebar fitnah. Untuk itu hendaknya tidak langsung menelan mentah-mentah berita yang masuk. Endapkan dulu, cari kebenaran dan duduk persoalan sebelum menyebarkan berita.Â
Ingat belum tentu setiap berita yang kita terima adalah benar. Ingat juga akan dosa karena menyebar fitnah dan  bohong. Jangan sampai kita dianggap pembohong karena menyebarkan setiap berita, seperti orang yang disebutkan dalam hadits.
"Cukuplah bagi orang itu disebut pembohong apabila dia membicarakan setiap yang dia dengar," (HR. Muslim).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H