Mohon tunggu...
Parmasari
Parmasari Mohon Tunggu... Guru - 🧕🙏

hellooo im here as a newcomer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cakrawala Guru di Genggaman MEGAT

10 Maret 2021   14:14 Diperbarui: 10 Maret 2021   14:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini bukan pengalaman pertama mengikuti diklat, namun ini merupakan pelatihan pertama pengembangan diri sebagai guru setelah 1 tahun covid menghentikan segenap aktivitas. Ya, pelatihan membuat video pembelajaran interaktif berbasis aplikasi Filmora adalah tantangan baru selama 3 hari yang mengasyikkan di kantor sekretariat MEGAT beralamat di Jalan Kamboja, SDN 004 Tanjungpinang Barat, 8-10 Maret 2021. 

Kenapa mengasyikkan? karena pelatihan ini tentang merancang pembelajaran jarak jauh untuk siswa di rumah yang mewajibkan guru merekam video pengajaran lalu diubah menjadi sebuah tayangan apik melalui aplikasi Filmora.

Hari pertama dilalui dengan penyampaian materi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai syarat wajib pengajaran seorang guru serta tata cara membuat E Modul (buku elektronik) dan pemasangan aplikasi Filmora di laptop masing-masing peserta pelatihan. Hari pertama dilewati dengan konsentrasi dan fokus mengikuti materi demi materi, rasanya terpacu benar untuk bisa menghasilkan 1 video pembelajaran yg unik dan menarik minat siswa. Selama ini hanya mengandalkan Youtube dan Whatsapp, padahal guru harus ikut berinovasi menciptakan suasana belajar yang efektif untuk siswanya. Dihari petama setelah berhasil pemasangan aplikasi, peserta pun mulai merekam video singkat 1 pembelajaran untuk dimodifikasi di hari pelatihan selanjutnya ....

Dihari kedua bermula seawal pagi pukul 8, sesudah mendapatkan motivasi dan suntikan semangat dari para tutor yang kaliber dibidangnya masing-masing, peserta pun mulai dicekoki tahapan demi tahapan mengubah video mentah menjadi video pembelajaran atraktif yang penuh demgan efek musik, latar belakang dan kreatifitas tentunya. Dipandu Pak Hirno, S. Pd sebagai tutor materi ini, peserta diajak untuk membuka cakrawala pengajaran yang menarik dan jauh dari kata membosankan untuk tetap memberi ilmu pada anak murid walau ditengah covid. Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Peserta cukup kelelahan dan kebingungan dengan banyaknya materi aplikasi yang harus diterapkan, hehehehe .. Semangat Guru-Guru Penggerak!

Memasuki hari ketiga pelatihan, peserta disilakan untuk mempresentasikan hasil kreatifitas mengolah video pembelajaran ke hadapan tutor dan peserta lainnya. Ada 5 guru yang maju, mencoba menunjukkan kemampuan dadakan dalam pelatihan instan yang cukup padat baik materi maupun praktiknya.

Setelah penampilan demi penampilan peserta, tutor Hirno memberi masukan dan menyimpulkan bahawasanya pelatihan yang sudah memasuki gelombang ke tiga ini mengalami perkembangan pemahaman yang luar biasa dan mumpuni untuk kemudian dikembangkan di sekolah masing-masing setelah pelatihan selesai. Sebelum menutup tirai pelatihan pembelajaran interaktif dan bermakna, panitia masih menyisipkan materi menulis kesan dan pesan di kolom Kompasiana.com, sebagai bahan evaluasi dan kenang-kenangan serta perbaikan untuk pihak panitia dalam menyelenggarakan program-program menarik lainnya. Diharapkan program ke depan akan mengadakan pelatihan Bengkel Sastra Lisan untuk membantu guru-guru Tanjungpinang memahami kearifan lokal dan mampu bertanding dan bersaing dikancah regional, nasional maupun internasional. 

Pelatihan selesai dan peserta nampak puas dengan ilmu baru yang diberikan para tutor dalam kurun waktu yang cukup singkat. Kepadatan materi dan efektifitas eksekusi merupakan kunci kesuksesan MEGAT mengadakan pelatihan berbasis aplikasi dan IT. Diharapkan ke depan wajah-wajah baru alumni pelatihan MEGAT akan menciptakan atmosfir segar dalam memajukan pendidikan di sekolah serta menciptakan guru-guru berprestasi yang mampu dalam banyak hal. 

Kue bernama kue getas,

rasanya manis tidak berlubang.

Walau covid jadi pembatas,

ilmu wawasan harus terus beekembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun