Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

pasrah

18 Oktober 2024   16:47 Diperbarui: 18 Oktober 2024   16:49 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rumput sudah menghijau

Menghias bibir Ciremai 

Sore penuh

Merekah bak mawar di sengat Surya

Bersiulan dari balik pohon

Entah itu kebahagiaan atau simbol lain

Yang pasti tanda waktu berubah sempurna

Rona merah muda rindu berkedip

Ditelaga dasar seraya menolak

Tak mau terdampak bias. Teramat elok

Riak-riak terpantul kesegala arah merah muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun