Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarkan Saja

1 Oktober 2024   07:20 Diperbarui: 1 Oktober 2024   08:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Remuk rasa bangkit mengilu

Kepastian

Masih sebatas angan

Melanjutkan mimpi yang kandas dimakan jeda

Kakiku enggan bila tak terpaksa

Berbisik saja

Mengapa nampak jauh api dan panggang

Tidakkah tau kalau itu sebuah lelucon

Bertengger warna dikejauhan

Nampak dekat

Tetap saja tak ada kompromi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun